Profil Anwar Usman, Calon Adik Ipar Presiden Jokowi

25 Mei 2022, 15:53 WIB
Profil perjalanan hidup Anwar Usman, calon adik ipar Presiden Jokowi, mulai dari lulus SD hingga bekerja di Mahkamah Agung. /Tangkap layar YouTube Mahkamah Konstitusi RI./

BERITASOLORAYA.com - Anwar Usman, Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia diketahui akan melangsungkan pernikahan dengan Idayati, adik Presiden Jokowi.

Anwar Usman yang merupakan calon adik ipar Presiden Republik Indonesia ini lahir dan besar di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat.

Lulus dari SDN 03 Sila di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Anwar Usman melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) selama 6 tahun hingga tahun 1975.

Setelah lulus dari Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), dengan restu orang tua, Anwar Usman merantau ke Jakarta.

Baca Juga: Resep Tahu Isi Bihun

Di Jakarta, ia mengawali karir sebagai guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Kalibaru.

Selama menjadi guru honorer, ia juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1.

Ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta dan berhasil lulus pada tahun 1984.

“Teman-teman saya sesama PGAN kala itu banyak memilih untuk melanjutkan pendidikan ke IAIN, mengambil fakultas tarbiyah, fakultas syariah atau fakultas lainnya”

Baca Juga: Apakah Sering Minum Air Dingin Bikin Gemuk? Simak Penjelasannya

“Adapula yang melanjutkan pendidikan ke Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Jarang yang memilih fakultas hukum. Akan tetapi, saya tidak melepaskan diri dari dunia pendidikan yang menjadi basic saya”

“Terbukti SD Kalibaru tempat pertama kali saya mengadu nasib di Jakarta pada 1975 telah berkembang menjadi sebuah yayasan pendidikan dengan berbagai jenis dan tingkatan pendidikan. Saya pun terpilih dan diangkat menjadi Ketua Yayasan sampai saat ini” ujarnya.

Ternyata, selama menjadi mahasiswa, Anwar Usman aktif dalam kegiatan teater.

Selain sibuk mengerjakan kewajibannya sebagai guru honorer dan mahasiswa, ia juga bergabung dengan Sanggar Aksara.

Baca Juga: Westlife Siap Gelar Konser di Jakarta Tahun Depan, Simak Harga Tiketnya

Ia pun sempat mendapat peran kecil dalam film “Perempuan dalam Pasungan” pada tahun 1980 yang disutradarai oleh sutradara ternama, Ismail Soebarjo.

Menurutnya, pengalaman menjadi anggota teater sangat berkesan, karena dunia teater mengajarinya banyak hal, termasuk filosofi kehidupan.

Ia juga berpendapat bahwa dunia teater dan film mengandung unsur edukasi yang mengajak pada kebaikan, termasuk cara bersikap dan bertutur kata.

“Mengucapkan sumpah seorang diri di hadapan Presiden SBY, banyak teman yang khawatir. Tapi, Alhamdulillah, berkat pengalaman saya di bidang teater, saya bisa mengatasi kegugupan dan tidak demam panggung ketika harus mengucapkan lafal sumpah” Ucapnya.

Baca Juga: Balita Indonesia Ini Masuk Feeds TikTok NCT Dream, Kok Bisa?

Setelah sukses meraih gelar sarjana, Anwar mencoba ikut tes menjadi calon hakim.

Nasib baik berpihak padanya, ia dinyatakan lulus dan diangkat menjadi calon hakim pengadilan negeri Bogor pada tahun 1985.

Selama perjalananya di Mahkamah Agung, ia pernah menjabat sebagai Asisten Hakim Agung pada tahun 1997-2003.

Kemudian lanjut diangkat menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung pada tahun 2003-2006.

Pada 2005, Anwar diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap menjabat di Kepala Biro Kepegawaian.

Prinsip Anwar selama ia bekerja sebagai hakim ialah dengan selalu mencontoh Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Lirik Lagu I Want It That Way – Backstreet Boys, Lagu Andalan Generasi 90-an

“Dikisahkan dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW pernah didatangi oleh pimpinan kaum Quraisy untuk meminta perlakuan khusus terhadap anak bangsawan Quraisy yang mencuri. Beliau dengan bijak mengatakan, ‘Demi Allah, jika Fatimah, anakku sendiri mencuri, akan aku potong tangannya’. Artinya, penegakan hukum dan keadilan harus diberlakukan terhadap siapapun tanpa kecuali”***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: www.mkri.id

Tags

Terkini

Terpopuler