Penyebaran Varian Omicon Capai 408 Ribu Kasus di Dunia, Pemerintah Indonesia Waspadai Penyebaran

3 Januari 2022, 19:05 WIB
Presiden memimpin rapat kabinet membahas segala hal termasuk varian Omicron /Biro Pers Satpres/

SUKOHARJOUPDATE - Hingga saat ini, penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di seluruh dunia tercatat 408 ribu kasus.

Jumlah itu naik dari angka minggu lalu sebanyak 184 ribu kasus. Omicron juga kini telah terdeteksi di 132 negara, naik dari 115 negara pada minggu lalu. Sedangkan di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 varian Omicron kini mencapai 152 kasus.

"Paling banyak sekarang ada di daerah Eropa, Inggris, Denmark, Amerika itu semuanya di atas 20 ribu, Afrika Selatan sendiri sudah turun ke angka 1.800-an, negara di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1.600 dan Thailand 1.500," papar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya yang disampaikan Biro Pers Satpres, Senin 3 Januari 2022.

Baca Juga: Aktifitas Vulkanik Gunung Semeru, Kolom Abu Setinggi 200 Meter Teramati di Atas Puncak

"Indonesia ada di posisi 40 jumlahnya per hari ini 152, ada tambahan 16 dibandingkan 2 hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri," imbuhnya.

Menkes mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut.

Menkes bersyukur bahwa angka kasus Omicron di Indonesia relatif lebih rendah jika dibandingkan populasi dan luas geografis negara Indonesia.

Baca Juga: Kinerja PT BPR Bank Daerah Karanganyar Sangat Sehat, Terpilih Sebagai TOP BUMD Tahun 2020 dan 2021

"Ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam. Tapi dari 152, kita tahu 6 sudah merupakan transmisi lokal. Ada yang datang dan sebagian besar di Jakarta, tapi ada juga yang datang dari Medan dan juga dari Bali dan Surabaya.Jadi kita tetap harus selalu waspada," imbuhnya.

Dari 152 kasus Omicron di Indonesia, Menkes melanjutkan, lebih dari setengahnya adalah pasien tanpa gejala.

Adapun setengahnya lagi adalah pasien bergejala ringan, tidak membutuhkan bantuan tambahan oksigen, dengan saturasi oksigen masih berada di atas 95 persen.

Baca Juga: Bertengger Urutan Teratas Box Office Amerika, Spiderman No Way Home Raih Rp8,6 triliun

Sejumlah 34 orang atau 23 persennya sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah.

"Jadi kita melihat bahwa sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit, cukup dikasih obat dan vitamin mereka sudah bisa kembali ke rumah," lanjutnya.

Menkes menjelaskan bahwa varian Omicron, mekipun secara klinis bisa melalui antibodi yang berasal dari vaksin, namun sel T atau T cell masih memberikan perlindungan dengan cukup baik. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa tingkat pasien yang fatal dan masuk ke rumah sakit lebih rendah.

Baca Juga: Tahun 2021, KAI Commuter Layani 124 Juta Pengguna Baik Wilayah Jabodatabek dan Yogya Solo

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa selain karena disiplin menerapkan protokol kesehatan, pemerintah juga rutin menggelar pemantauan dan melakukan evaluasi. Dengan demikian, pandemi Covid-19 di Indonesia masih dalam situasi terkendali hingga saat ini.

"Pengalaman kita sendiri juga sudah bagus dan kalau anda lihat, saya sudah jelaskan tadi, hampir tidak ada, yang saya tahu di dunia ini sekarang, yang seperti kita telatennya menangani Covid ini. Artinya, terpadu, terintegrasi, holistik, dan ada meeting reguler yang dilakukan dari mulai pimpinan tertinggi sampai ke bawah. Itu salah satu yang membuat kita mungkin pada posisi seperti sekarang ini," ujar Menko Luhut.***

Editor: Bramantyo

Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler