BERITASUKOHARJO.com - Pelaksanaan ibadah di Tanah Suci tengah memasuki kloter ke-2 bagi jemaah haji asal Indonesia yang berlangsung dari tanggal 8 – 22 Juni 2023.
Mengingat kondisi suhu udara Tanah Suci bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius, maka para jemaah haji wajib menjaga kesehatan tubuhnya agar terhindar dari gangguan penyakit seperti heat stroke.
Kondisi heat stroke atau sengatan panas merupakan sebuah perubahan dari kondisi tubuh akibat terpapar suhu panas. Penyebab dari penyakit ini juga timbul karena ketidakmampuan tubuh saat mendinginkan diri.
Penyakit heat stroke biasanya terjadi ketika kondisi tubuh tengah mengalami kelelahan ataupun terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini bisa berakibat pada penumpukan panas yang berlebih pada tubuh. Nah, artikel kali ini akan memberikan beberapa tips mencegah terkena heat stroke bagi para jemaah haji.
Baca Juga: BENARKAH Im Siwan Gabung di Squid Game Season 2? Agensi Langsung Klarifikasi, Netizen: Semoga Benar
Untuk gejala heat stroke meliputi demam tinggi, mual, napas tersengal-sengal, berkeringat deras, kulit mengering, sakit kepala, bahkan bisa mengakibatkan halusinasi.
Penyakit tersebut bisa berakibat fatal apabila tidak segera melakukan penanganan. Untuk itulah, pada artikel ini BeritaSukoharjo.com telah merangkum tujuh tips mencegah heat stroke untuk para jemaah haji yang menjalani ibadah di Tanah Suci melalui berbagai sumber. Simak selengkapnya!
1. Memakai Pakaian Longgar
Jenis pakaian akan berdampak bagi kenyamanan penggunanya. Memakai pakaian longgar dapat menciptakan sirkulasi udara yang baik, sehingga dapat mendinginkan badan.
Gunakanlah pakaian dengan bahan yang ringan, berwarna terang serta dapat menyerap keringat. Usahakan untuk tetap menutup aurat dan tidak tembus pandang. Hindari memakai pakaian ketat, tebal, dan berlapis.
2. Menggunakan Tabir Surya
Suhu udara yang panas dapat berpengaruh pada kesehatan kulit. Oleh karena itulah, gunakan tabir surya dengan kandungan SPF 50 tiap 2 jam sekali. Dengan menggunakan tabir surya, kulit akan lebih terlindungi dari paparan sinar matahari.
3. Minum Banyak Air
Saat terpapar suhu panas, maka cairan tubuh rentan berkurang dan juga menyebabkan dehidrasi. Maka dari itu, para jemaah haji wajib meminum air atau larutan elektrolit minimal 5-6 liter per hari atau 1 gelas per jam.
Usahakan untuk segera minum dan jangan membiarkan tubuh terasa haus. Akan lebih baik jika berbekal air minum saat akan keluar dari pemondokan atau perkemahan.
4. Jangan Berada di Terik Matahari
Gejala heat stroke terjadi akibat paparan suhu panas dari sinar matahari. Para jemaah haji diimbau untuk tidak beraktivitas di luar ruangan ketika matahari berada pada puncaknya dari jam 10.00 hingga 16.00.
5. Menggunakan Alas Kaki, Payung, dan Penutup Kepala
Jika terpaksa berada di luar rumah atau kemah pada jam 10.00, usahakan untuk tidak terlalu lama dalam beraktivitas. Gunakan alas kaki dan payung untuk melindungi kaki serta tubuh dari panas matahari. Bagi jemaah haji laki-laki yang tidak berihram, bisa menggunakan penutup kepala.
6. Makan Buah-buahan Segar
Selain memperbanyak minum, jemaah haji disarankan untuk memakan buah-buahan segar seperti jeruk, apel, delima, anggur, dan sebagainya. Buah-buahan tersebut memiliki kandungan air, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh.
7. Istirahat
Selama melakukan ibadah di Tanah Suci, para jemaah haji perlu menjaga tubuhnya agar tetap segar dan fit.
Untuk itulah, para jemaah tidak boleh memaksakan diri saat tubuh terasa lelah. Istirahatlah selama 6-8 jam sehari semalam. Selain itu, carilah tempat berteduh ataupun ruang ber-AC guna membantu proses pendinginan badan.
Itulah tujuh tips mencegah heat stroke bagi para jemaah haji yang tengah menjalani ibadah di Tanah Suci. Semoga informasi ini membantu.***