Mengenal Makna Prosesi 'Kacar Kucur' Dalam Pengantin Adat Jawa

- 30 November 2021, 07:10 WIB
Pasangan pengantin adat Jawa sedang melakukan prosesi kacar-kucur
Pasangan pengantin adat Jawa sedang melakukan prosesi kacar-kucur /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto /

 

 

SUKOHARJOUPDATE - Sebagai orang Jawa, kita sering menghadiri pernikahan teman, saudara, maupun kolega kita. Ada adat pengantin Jawa, adat Batak, adat Bugis, dan lain-lain.

Sebagai orang yang hidup di Jawa Tengah, kita sering menemukan para pengantin yang tentu saja memakai adat Jawa, baik baju yang dikenakan maupun prosesinya.

Namun ada pula yang hanya mengenakan baju adat Jawa, tidak disertai dengan prosesinya. Semua tergantung si pemilik hajat. Pengen acara cepat selesai dan dianggap praktis, atau memakai prosesi yang tentu saja agak lama waktunya.

Baca Juga: DPRD Klaten Setujui Raperda APBD 2022: Pendapatan Rp2.471 Triliun, Belanja Rp2.670 Triliun

Dalam prosesi pengantin adat Jawa, ada tradisi 'kacar-kucur' yaitu pengantin pria menumpahkan uang logam ke pangkuan istrinya. Apa maknanya?

Oh ya, kacar-kucur membutuhkan beberapa perlengkapan, antara lain: klasa bangka atau tikar pandan, beras kuning, uang logam receh, dari nilai paling kecil hingga paling besar, berbagai jenis biji-bijian, kacang-kacangan, misalnya kedelai, kacang hijau, dan lainnya, bumbu dapur atau empon-empon, kembang telon, yaitu mawar, kenanga, melati, dan kain sindur.

Anggoro Hadi Prayitno, dari Sanggar Jabang Tetuko Purbalingga mengungkapkan, prosesi kacar-kucur yaitu mempelai pria menuangkan uang recehan logam yang sudah dicampur beras kuning, kacang-kacangan, serta bumbu dapur yang dibungkus dalam kantung dari anyaman klasa bangka.

Halaman:

Editor: Kinan Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah