SUKOHARJOUPDATE - Tekanan yang dihadapi anak perempuan dan perempuan untuk mencapai tubuh ideal yang tidak realistis telah menjadi perhatian publik selama beberapa waktu.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Facebook menunjukkan bahwa media sosial berdampak negatif terhadap citra tubuh pada gadis remaja, misalnya, bahkan dapat mendorong regulasi dari Kongres.
Tapi anak perempuan dan perempuan bukan satu-satunya yang mengalami citra tubuh negatif. Sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami gangguan makan adalah laki-laki, menurut National Eating Disorders Association (NEDA).
Baca Juga: Kalina Ocktaranny Istri Vicky Prasetyo Selamat Setelah Mobil Pajero Ditabrak Mobil Box
Perilaku yang sering dikaitkan dengan gangguan makan, seperti pesta makan berlebihan, pembersihan, dan puasa untuk menurunkan berat badan, hampir sama umum di antara pria seperti halnya di antara wanita.
Faktanya, prevalensi gangguan makan pada pria sedang meningkat, menurut sebuah penelitian terbaru di American Journal of Men's HealthTrusted Source. Diperkirakan 10 juta anak laki-laki dan laki-laki di Amerika Serikat akan mengalami gangguan makan dalam hidup mereka.
Asumsi di antara pria, dan bahkan banyak dokter, bahwa gangguan makan terutama memengaruhi wanita dapat menyebabkan diagnosis yang terlewatkan.
Karena stigma dan perasaan malu, pria mungkin menyangkal gejalanya dan ragu untuk mencari pengobatan.