Anak Marah Sering Bikin Emosi Bunda? 5 Tips Jitu Ini Bisa Bantu Meredam Kemarahan Buah Hati, Simak!

8 Februari 2024, 09:46 WIB
Tips parenting, cara meredam kemarahan anak /Pexels/August de Richelieu.

BERITASUKOHARJO.com - Marah merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap manusia, termasuk juga anak-anak. Sama dengan orang dewasa, mereka pun bisa dilanda kemarahan dan perasaan kecewa.

Namun, seringnya anak-anak belum paham tentang bagaimana cara untuk melampiaskan atau meredam kemarahan tersebut.

Alhasil, biasanya anak menjadi tantrum saat marah. Menangis, berteriak-teriak, memukul, bahkan terkadang juga melempar barang-barang. Tak heran jika Ayah Bunda jadi tersulut emosi saat menghadapi anak yang marah.

Terlebih saat anak marah di tempat umum. Rasanya tentu seperti ingin membuang wajah saja saking malunya menjadi pusat perhatian. Tatapan sinis orang yang lewat pasti membuat perasaan Ayah Bunda semakin tidak karuan.

Baca Juga: TIPS PARENTING: 6 Cara Membangun Karakter Anak yang Tangguh, Orang Tua Harus Paham!

Ibarat api yang disiram bensin, api kemarahan anak menjadi semakin besar. Bunda yang sudah emosi pun menjadi semakin marah besar juga.

Alhasil, anak menjadi semakin sulit untuk ditenangka dan genderang perang seakan terus ditabuh.

Memberikan pengertian pada anak tidak bisa dilakukan saat anak sedang marah karena apa pun yang Bunda katakan, biasanya bakal mental pada anak. Mereka hanya tahu untuk mengeluarkan emosi di dalam diri.

Oleh karena itu, kuncinya ada pada orang tua. Saat orang tua tenang dan tidak mudah tersulut emosi, anak akan ikut tenang dengan sendirinya.

Baca Juga: Bukan Hanya Putri Anies Baswedan, Kedua Anak Capres ini Juga Jago Bahasa Inggris, Siapa Mereka?

Asalkan anak tidak melukai dan membahayakan diri sendiri, berikan ruang dan waktu agar mereka bisa meluapkan amarah.

Setelah anak tenang, barulah Bunda memberikan pengertian kepada buah hati, mengapa mereka tidak boleh seperti ini, mengapa mereka harus begitu, mengapa harus bertanggung jawab, dan sebagainya.

Dengan cara ini, biasanya anak akan mengerti dan bisa menerima alasan atas ketegasan yang Ayah Bunda lakukan.

Jangan sampai orang tua lepas kontrol dan malah meladeni kemarahan anak dengan memukul atau menyakiti fisiknya.

Baca Juga: Bingung Mau Masak apa Buat si Kecil? 4 Resep Sayur Kuah ini Mudah Dimasak dan Membuat Anak Makan Lahap

Luka pada fisik bisa saja sembuh dalam waktu singkat. Namu, luka batin pada buah hati akan terbawa hingga mereka dewasa.

Oleh sebab itu, Anda harus tahu bahwa sebenarnya da beberapa cara untuk menghadapi kemarahan buah hati. Apa saja?

Dirangkum BeritaSukoharjo.com dari buku karya Esti Utami yang berjudul The Happiest Mommy Kenali Perkembangan Anak Usia 0 - 5 Tahun terbitan Charissa Publisher tahun 2018, berikut tips parenting tentang 5 cara meredam kemarahan si kecil.

1. Anda harus bersikap tenang. Tarik napas dan tahan selama 10 detik.

2. Lembut tapi tegas, dudukkan anak dikursi yang lebih tinggi. Anda dapat berbicara dengannya sambil berjongkok. Tatap matanya disertai sentuhan lembut sambil mengatakan apa yang ia inginkan.

Baca Juga: Mudah! Bikin Kreasi Amplop Angpao Berbentuk Money Bag agar Tampil Beda di Imlek 2024, Unik dan Menarik!

3. Berikan pilihan. “Berhenti mempermainkan makanan, atau jangan makan sama sekali.” Biarkan anak menentukan pilihan.

4. Ganti rugi. Anak kadang-kadang tidak menepati janji. Jika anak melanggar perjanjian, misalnya main ke rumah teman sampai siang, tapi trnyata sampai sore, jangan langsung memberikan hukuman tidak mengizinkannya ke rumah temannya lagi.

Cobalah memberi hukuman lain seperti menyuruhnya membersihkan mobil. Ia akan mengerti kesalahannya dan kapok untuk mengulanginya.

5. Memberi waktu si kecil beberapa menit untuk menyelesaikan apa yang tengah ia lakukan. Tindakan ini akan membuatnya terhindar dari sifat agresif dan tidak sabaran.

Baca Juga: Tetap Memberikan ASI saat Bekerja? Why Not? 6 Tips ini Bantu Bunda Sukses Berikan Air Susu Ibu walau Berkarier

Demikian 5 cara meredam anak yang marah. Semoga Ayah dan Bunda bersedia untuk terus belajar menjadi orang tua yang baik.

Sejatinya, anak adalah guru untuk orang tuanya. Anak mengajarkan agar Ayah dan Bunda bisa bersabar.

Oleh karena itu, cara menghadapi kemarahan si kecil akan menjadi memori bagaimana cara memanajemen amarah.

Saat anak diajarkan sejak dini untuk menanggung konsekuensi dari apa yang telah dilakukannya, kelak di masa dewasa, mereka akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Mereka tidak akan mudah mengumbar hawa nafsu amarahnya. Jadi, mari menjadi orang tua yang bijaksana saat menghadapi anak tantrum.***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler