Dampak Penggunaan Botol Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan, Lakukan 5 Langkah Ini Guna Mengurangi Risikonya

28 September 2023, 12:03 WIB
Berikut 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko bahaya penggunaan botol plastik jangka panjang terhadap kesehatan dan lingkungan /Pixabay/VIVIANE6276.

BERITASUKOHARJO.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya botol plastik kerap digunakan sebagai tempat minuman ataupun hal-hal lainnya.

Namun, perlu diketahui bahwasanya penggunaan botol plastik sebagai tempat minuman dalam jangka panjang ternyata memiliki bahaya serius terhadap kesehatan manusia.

Selain itu, penggunaan botol plastik juga turut memberi dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan.

Padahal, seringnya ketika membeli air mineral kemasan, botol plastik bekas yang ada, seperti dari merek AQUA, Le Minerale, atau botol plastik pada umumnya sering kali masih digunakan berkali-kali untuk tempat minuman.

Baca Juga: Jangan Sembarang Buang! Punya Botol Plastik AQUA, Le Minerale, atau Lainnya? Ini 5 Tips Daur Ulang Bermanfaat

Hal ini tentu saja karena botol plastik memiliki kenyamanan dan daya tahan yang cukup kuat, tetapi siapa sangka ternyata ada beberapa aspek negatif yang juga perlu diperhatikan.

Salah satu bahaya utama penggunaan botol plastik adalah potensi paparan zat berbahaya seperti BPA (Bisphenol A) dan ftalat.

Adapun BPA adalah bahan kimia yang digunakan dalam produksi plastik polikarbonat dan dapat bocor ke dalam minuman dalam botol plastik, terutama jika botol tersebut terkena panas.

Nah, paparan BPA ini juga telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti gangguan hormonal, kanker, dan gangguan perkembangan pada anak-anak.

Baca Juga: RUANG KELAS JADI INDAH! Begini Tutorial Membuat Dekorasi Dinding dari Gelas Plastik Bekas AQUA, Buatnya Mudah!

Selain itu, botol plastik cenderung menumpuk di lingkungan. Botol plastik yang dibuang sembarangan sering kali menjadi sampah yang sulit terurai.

Tak heran jika botol plastik dapat dengan mudah mencemari lautan, sungai, dan lahan, serta mengancam kehidupan satwa liar maupun ekosistem. Hal ini juga tentu bisa mengganggu kualitas air dan udara.

Selain bahaya kesehatan dan dampak lingkungan, penggunaan botol plastik juga memiliki dampak pada ekonomi, lho.

Produksi, pengemasan, dan pengolahan botol plastik memerlukan sumber daya energi dan bahan baku yang signifikan, yang mana hal ini berkontribusi pada masalah perubahan iklim serta pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Update Terlengkap! Simak Daftar Harga Emas Pegadaian per Kamis 28 September 2023, Mulai dari Antam hingga UBS

Untuk mengurangi bahaya ataupun risiko penggunaan botol plastik dalam jangka panjang, maka setidaknya ada 5 langkah yang dapat diambil. Simak berikut ini, sebagaimana dirangkum BeritaSukoharjo.com dari berbagai sumber:

1. Gunakan Botol yang Bisa Didaur Ulang

Pertama, langkah yang bisa dilakukan, yaitu menggunakan botol minuman yang dapat digunakan ulang, seperti botol stainless steel atau kaca. Hal ini untuk mengurangi pembelian botol plastik sekali pakai.

2. Menghindari Pemanasan Botol Plastik

Hal selanjutnya yang bisa dilakukan, yaitu menghindari pemanasan botol plastik dalam microwave atau paparan panas yang berlebihan. Kenapa? Karena ini dapat meningkatkan risiko paparan BPA.

Baca Juga: Musim Buah di Bulan Maulid, Gunakan Jaring Buah dan Botol AQUA Jadi Ide Kreatif, Bisa Dijual!

3. Mengganti dengan Barang Alternatif

Selanjutnya, kamu bisa mengganti botol plastik dengan alternatif yang ramah lingkungan, misalnya seperti tempat minum dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

4. Pembuangan yang Benar

Selain bisa dipisah secara jenisnya, kamu juga bisa membuang botol plastik dengan benar melalui sistem daur ulang yang ada.

5. Meningkatkan Kesadaran Produsen

Terakhir, kita bisa mendorong perusahaan ataupun produsen untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dan mulai beralih ke bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.

Demikian 5 langkah yang bisa dilakukan guna mengurangi risiko bahaya penggunaan botol plastik jangka panjang.

Semoga bermanfaat! ***.

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler