Pengaruh Game Online Bagi Remaja Menurut Psikolog, Baik atau Buruk? Tak Disangka Ternyata Begini

14 Mei 2022, 19:26 WIB
Ilustrasi, remaja bermain game online. /Foto: REUTERS/FLORENCE LO/

BERITASUKOHARJO.com - Seorang psikolog klinis Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, yakni Nanda Rossalia, M.Psi, belum lama ini menjelaskan terkait pengaruh game online bagi remaja.

Seperti diketahui, di zaman sekarang ini, game online memang sudah menjadi hal yang hampir dijumpai setiap hari di kehidupan anak-anak hingga orang dewasa.

Banyak dari mereka yang bahkan sudah masuk ke dalam kategori kecanduan bermain game online hingga sulit berhenti.

Baca Juga: Jordi Amat Sudah Terbang ke Indonesia, Selesaikan Naturalisasi?

Namun, menurut Nanda, selain hal negatif, bermain game online juga sebenarnya memiliki sisi positif alias pengaruh baik.

Ia berpendapat bahwa ada sejumlah hal yang setidaknya bisa didapatkan seorang remaja dari bermain game online, yaitu salah satunya dalam hal kompetensi.

"Alasan remaja bermain game untuk menunjukkan kompetensi mereka. Balik lagi ke identitas," ujarnya pada Sabtu, 14 Mei 2022.

"Menangin permainan, saya tangguh dan kompeten. Berbeda dengan di dunia nyata, nilai saya jelek," sambungnya, menirukan pemikiran remaja.

Baca Juga: Elkan Baggot Bisa Gabung Timnas Sea Games, Ipswich Town Sudah Izinkan

Adapun hal tersebut diungkap oleh Nanda saat menghadiri webinar 'Remaja dan Gawai' yang diselenggarakan Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) pada Sabtu ini.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwasanya hal lain yang bisa didapatkan saat bermain game online, yaitu dalam hal otonomi.

Apa artinya? Yaitu suatu hal yang sangat dibutuhkan atau bahkan diimpikan oleh seorang remaja, tetapi belum tentu ia peroleh di dunia nyata.

Oleh karena itulah, kata Nanda, bermain game online sebenarnya memberikan kesempatan serta kebebasan pada remaja untuk memilih dan mengambil langkah atau keputusan.

Baca Juga: Diandra Ariesta Sumbang Emas Pertama Kick Boxing di Sea Games

"Karena online game mampu memberikan kebutuhan dasar sehingga tidak heran kalau remaja larut," tutur Nanda.

"'Di sinilah saya diterima. Inilah kompetensi saya (online game)'. Ini bisa memberikan rasa nyaman dan teman."

Lantas, bagaimana dengan kasus remaja yang justru sampai kecanduan gara-gara bermain game online?

Terkait hal itu, Nanda mengatakan bahwa memang pada dasarnya ada orang yang rentan sehingga mudah kecanduan.

Baca Juga: Manfaat dari Memaafkan Orang Lain Dengan Tulus, Berpengaruh pada Mental Anda

Orang-orang yang seperti itu biasanya mereka yang kurang percaya diri sehingga kemampuannya juga rendah dalam mengontrol tindakan sendiri.

"Tidak pasti kita melihat setiap gamer itu kecanduan," jelas Nanda.

"Kita memiliki suatu tools dan memberikan asesmen untuk mengatakan anak ini kecanduan," ungkapnya.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler