BULAN SYAWAL, Alasan Banyak Orang Menikah Setelah Hari Raya Idul Fitri, Begini Penjelasannya

- 4 Mei 2023, 10:30 WIB
Alasan banyak orang menikah di bulan Syawal
Alasan banyak orang menikah di bulan Syawal /Pexels/Febry Arya.


BERITASUKOHARJO.com – Selepas Hari Raya Idul Fitri atau bulan Syawal, tidak sedikit orang menikah di Indonesia terutama para umat yang beragama Islam.

Hal ini menjadi pertanyaan tersendiri tentang asal-usul banyak orang menikah setelah Hari Raya Idul Fitri yang bertepatan dengan bulan Syawal.

Ternyata selain banyak yang berlomba untuk berpuasa, orang menikah di bulan Syawal usai Hari Raya Idul Fitri merupakan bentuk keyakinan terhadap waktu yang baik dan berkah.

Baca Juga: TIPS BIKIN BAKSO KENYAL, Cukup 500 Gram Daging Sapi Hasilnya Super Lembut, Kuahnya Bening dan Gurih, Simak!

BeritaSukoharjo.com melansir dari laman Kementerian Agama ada suatu alasan banyak orang menikah di bulan Syawal atau setelah Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya.

Ternyata, Nabi Muhammad SAW menikahi istri terakhirnya yang bernama Sayyidah ‘Aisyah tepat pada bulan Syawal dan menggaulinya.

Hal tersebut menjadi rujukan yang shahih sebagai hadits yang menganjurkan menikah di bulan Syawal bagi umat Islam. Adapun hadits tersebut berbunyi:

Baca Juga: Glamping, yuk! Ini Dia 5 Rekomendasi Tempat Hits 2023 di Bogor, Ada yang Mirip di Ubud Bali

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي.... متفق عليه

Artinya, “Dari Aisyah RA ia berkata, ‘Rasulullah SAW menikahi saya di bulan Syawal dan menggauliku (untuk pertama kalinya) juga di bulan Syawal. Lalu manakah istri-istri beliau SAW yang lebih beruntung dan dekat di hatinya dibanding saya?’”. (Hadist Riwayat Muttafaq ‘Alaih).

Hadist ini diartikan sebagai anjuran untuk menikah, menikahkan dan berhubungan suami dan istri pada bulan Syawal berdasarkan tafsiran Muhyiddin Syaraf An-Nawawi.

Baca Juga: UPDATE! Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Solo dan Solo-Jogja Hari Ini, Kamis 4 Mei 2023, Cek Rute Keberangkatan

Bahkan, para ulama dengan aliran madzhan Syafi’I menyepakati bahwa hadist ini bersifat sunnah yang menegaskan bahwa menikah di bulan Syawal merupakan hal yang baik.

Muhyiddin Syaraf An-Nawawi menuliskan, perkataan Sayyidah ‘Aisyah diyakini sebagai Sunnah dan anjuran untuk melangsungkan pernikahan bagi umat Islam untuk menikah, menikahkan, dan berhubungan suami-istri di bulan Syawal.

فِيهِ اسْتِحْبَابُ التَّزْوِيجِ وَالتَّزَوُّجِ وَالدُّخُولِ فِي شَوَّالٍ، وَقَدْ نَصَّ أَصْحَابُنَا عَلَى اسْتِحْبَابِهِ، وَاسْتَدَّلُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ وَقَصَدَتْ عَائِشَةُ بِهَذَا الْكَلَامِ رُدَّ مَا كَانَتِ الْجَاهِلِيَّةُ عَلَيْهِ وَمَا يَتَخَيَّلُهُ بَعْضُ الْعَوَامِ اليَوْمَ مِنْ كَرَاهَةِ التَّزَوُّجِ وَالتَّزْوِيجِ وَالدُّخُولِ فِي شَوَّالٍ وَهَذَا بَاطِلٌ لَا أَصْلَ لَهُ وَهُوَ مِنْ آثَارِ الْجاَهِلِيَّةِ كَانُوا يَتَطَيَّرُونَ بِذَلِكَ لِمَا فِي اسْمِ شَوَّالٍ مِنَ الْاِشَالَةِ وَالرَّفْعِ

Baca Juga: Tour Premiere Nonton Bareng Pemain Film Hati Suhita Keliling di 17 Kota, Nantikan di Daerah Anda

Artinya: “Hadits ini mengandung anjuran untuk menikahkan, menikah, atau dukhul pada bulan Syawal sebagaimana pendapat yang ditegaskan oleh para ulama dari kalangan kami (madzhab Syafi’i).

Mereka berargumen dengan hadits ini, Siti Aisyah RA dengan perkataan ini, bermaksud menyangkal apa telah dipraktikkan pada masa jahiliyahdan apa menguasai alam pikiran sebagian orang awam pada saat itu bahwa makruh menikah, menikahkan atau berhubungan suami istri di bulan Syawal.

Padahal ini merupakan kebatilan yang tidak memiliki dasar dan pengaruh pandangan orang jahiliyah yang menganggap sial bulan tersebut karena kata Syawal yang diambil dari 'isyalah' dan 'raf̕’' (mengangkat)."

Baca Juga: Inilah 5 Momen Anggota BTS Saling Support Proyek Solo Masing-Masing, Simak Selengkapnya

(Melansir dari Kemenag.go.id dengan judul ‘Pak Ustad, Apakah Benar Syawal Itu Bulan yang Pas untuk Menikah?’, Sumber: Lihat Muhyiddin Syaraf An Nawawi, Al-MinhajSyarhu Shahihi Muslim bin al-Hajjaj, Beirut-Daru Ihya`it Turats Al-‘Arabi, cet ke-2, 1392 H, juz IX, halaman 209).

Nah, itulah penjelasan mengenai sejaran da nasal usul banyaknya orang menikah di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri termasuk di Indonesia.

Adapun sunnah untuk menikah, menikahkan, dan berhubungan suami-istri merupakan anjuran bagi yang mampu melakukannya pada bulan baik tersebut.***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x