Padahal Devi sama sekali tak tahu menahu mengenai film itu, dia bahkan tak mendapatkan keuntungan apapun dari film tersebut.
Devi tak berani memberikan komentar apapun mengenai kebenaran apakah itu benar kota gaib Saranjana atau bukan.
Dia hanya mampu memberikan kesaksian bahwa apa yang diambilnya benar nyata dan bukan editan sama sekali, dia bahkan berani menjamin keasliannya.
Setelah kejadian tersebut Devi tak mengalami apapun seperti yang diberitakan bahwa dirinya sakit ataupun tak bisa tidur.
Banyak juga yang beranggapan hal tersebut terjadi padanya karena Devi termasuk orang yang tak begitu mempercayai hal mistis sehingga akhirnya ditunjukkan.
Devi sendiri bukannya tidak percaya, sebagai seorang muslim dia percaya dengan hal baik hanya saja dia tak mau terlalu mengagung agungkan karena takut menjadi sirik dan tidak baik.
Dia tak pernah memberikan kesaksian apapun, masyarakat sendiri yang beropini dan beranggapan bahwa itu merupakan kota gaib Saranjana.
Walaupun selama ini Devi sering mendengar mengenai rumor kota gaib ini, dia hanya berharap bahwa Saranjana hanya menjadi sebatas urban legend yang diketahui oleh masyarakat.
Hal ini karena ada yang mengatakan bahwa disana merupakan kota yang sangat maju dan kaya, di mana mata uangnya berbeda dengan di sini.
Devi takut jika ada yang mencoba masuk ke sana untuk melakukan pesugihan, bahkan ada juga cerita yang mengatakan bahwa masyarakat kita bisa menikah dengan makhluk dari kota gaib tersebut.***