Isra Miraj, Memaknai Perintah Ibadah Salat Lima Waktu dari Dalil-Dalil Shahih Hadits dan Al-Quran

10 Februari 2024, 12:26 WIB
Ilustrasi - Memaknai Perintah Ibadah Salat Lima Waktu dari Dalil-Dalil Shahih Hadits dan Al-Quran /Pexels.com/Michael Burrows

BERITASUKOHARJO.com – Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi Muslim yang diperingati pada 27 Rajab setiap tahunnya. Kata Isra dalam bahasa Arab artinya perjalanan di malam hari, dan Miraj berarti anak tangga yang digunakan untuk naik.

Jadi, Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram yang ada di Makkah menuju ke Al-Aqsa yang ada di Palestina lalu dilanjutkan naik terus menghadap Allah menuju ke Sidratul Muntaha.

Salah satu makna besar yang digali dari peristiwa Isra Miraj ini adalah perintah salat lima waktu. Memaknai bagaimana pelaksanaan salat dengan benar dan bisa dilaksanakan dengan baik menjadi salah satu esensi peringatan hari besar umat Islam ini.

Perintah salat dalam Isra Miraj diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW melalui ibadah salat yang Nabi jalani. Dikutip BeritaSukoharjo.com dari buku Muhammad Sang Inspirator Dunia karya Dr. Aidh Al-Qarni, ada beberapa hal yang diajarkan Rasulullah dalam pelaksanaan salat.

Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Telah Rilis dengan 3 Seri, Segini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya, Pilih yang Mana?

1. Rasulullah Menunggu Waktu Salat

Dalam buku setebal 735 halaman tersebut A-Qarni menjelaskan bahwa dulu Rasulullah SAW selalu menunggu-nunggu datangnya waktu salat. Sama seperti menunggu kedatangan seorang kekasih hati.

Kerinduan tersebut menjadikan Rasulullah SAW merasakan salat yang beliau lakukan sangat indah dan seperti surga di dunia.

Rasulullah SAW pun menjelaskan bahwa pentingnya melaksanakan salat dalam kondisi apapun.

Sebagaimana sabda Nabi, “Barang siapa lupa mengerjakan salat, maka hendaklah dia mengerjakannnya ketika mengingatnya. Tidak ada pengganti salat yang terlupakan selain itu,” (Muttafaq ‘alaih)."

Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Telah Rilis dengan 3 Seri, Segini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya, Pilih yang Mana?

2. Kewajiban Salat yang Tidak Bisa Gugur

Memaknai Isra Miraj juga perlu dilakukan bahwa perintah salat tidak bisa gugur dalam kondisi yang sulit sekalipun. Al-Qarni dalam bukunya yang ia tulis selama 50 tahun tersebut menyebutkan hadits penting yang menjadi landasan argumennya tersebut.

Apakah engkau mendengar seruan adzan hayya alash shalah, hayya ‘alal falah?” Dia menjawab, “iya”. Maka Rasulullah pun bersabda, “Karena itu, penuhilah!” Beliau tidak memberinya keringanan (HR. Abu Dawud dan an-Nasa’i).

3. Salat Penghapus Dosa-Dosa

Salat adalah ibadah penghapus dosa-dosa dan penghapus kemaksiatan. Al-Qarni mengutip hadits penting tentang hal ini.

Bagaimana menurut kalian sekiranya ada sungai berada dekat pintu salah seorang di antara kalian yang ia pergunakan untuk mandi lima kali dalam sehari, mungkinkah kotorannya masih tersisa? Para sahabat menjawab, “Kotorannya tidak akan tersisa.” Beliau bersabda,” itulah perumpamaan salat lima waktu yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan,” (Muttafaq ‘alaih).

Baca Juga: Serial Terbaru Netflix 2024, A Killer Paradox Sajikan Definisi Kebenaran dalam Aspek Kehidupan

4. Salat Melapangkan Rezeki

Al-Qarni juga menjelaskan tentang hubungan pelaksanaan salat dan rezeki yang Allah berikan kepada hambaNya. Salat dapat memudahkan seseorang dalam menjalani urusan, mempermudah urusan, dan mendorong seseorang meraih kemenangan dan kesuksesan.

“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu,” (QS. Thaha, 20: 132).

Firman Allah SWT di atas berlaku untuk setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan hingga hari kiamat.

Siapa yang mendirikan salat, memeliharanya, dan sabar dalam menunaikannya maka Allah akan memberikan jaminan bagi rezekinya yang halal dan hasil yang baik.

Baca Juga: WOW! Ide Bisnis Penghasilan Internasional, Modal Minim Cuma Jualan Daun Pisang, Ini Tips dan Caranya!

Peringatan Isra Miraj di Indonesia biasanya dilaksanakan dalam bentuk tabligh akbar yang diadakan oleh majlis taklim, lembaga, hingga sekolah-sekolah.

Selain membahas tentang pentingnya salat, dalam peringatan-peringatan tersebut juga sering dikaji pemaknaan peristiwa perjalanan secara kronologis yang dialami oleh Rasulullah SAW.

***

Editor: Klara Delviyana

Tags

Terkini

Terpopuler