TAHUKAH ANDA? Beginilah Asal Usul dan Sejarah Sukoharjo, Kabupaten di Jawa Tengah yang Memiliki Banyak Julukan

14 Agustus 2023, 16:37 WIB
Asal Usul dan Sejarah Sukoharjo /Instagram/@hotel.brothers

BERITASUKOHARJO.com - Kabupaten Sukoharjo yang terkenal dengan salah satu slogannya disebut Kota Makmur ini, belakangan cukup dikenal oleh masyarakat luas. 

Bahkan beberapa waktu yang lalu, kota Sukoharjo sempat viral di sosial media lantaran aksi seorang mahasiswa yang menyebut bahwa kabupaten yang satu ini adalah pelosok. 

Meski luas daerahnya terbilang kecil, namun Sukoharjo juga memiliki banyak keunikan yang perlu dieksplor dan diketahui.

Salah satunya adalah adalah tentang asal usul dan sejarah kota Sukoharjo yang cukup menarik untuk dipelajari.

Baca Juga: 24 KM DARI SOLO, Dam Colo jadi Tempat Instagramable Tersembunyi di Sukoharjo, Pesonanya Beda dari yang Lain!

Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip asal usul kota Sukoharjo dari kanal YouTube ASAL USUL CHANNEL, dan membagikan ulang untuk Anda.

Simak dan ikuti penjelasan tentang asal usul dan sejarah singkat kota Sukoharjo yang perlu Anda ketahui berikut ini.

Kabupaten yang memiliki beberapa julukan seperti Kota Makmur, Kota Gamelan, Kota Tekstil, The House of Souvenir, Kota Gadis hingga Kabupaten Batik ini memiliki asal usul yang cukup menarik untuk diikuti.

Secara etimologi nama Sukoharjo ini diyakini berasal dari dua kata bahasa Jawa, yaitu kata "suka" dan "harja", kedua kata ini jika digabungkan artinya menjadi daerah yang mendatangkan kesejahteraan.

 Baca Juga: VIBES RUMAH SI MBAH! Latar Sowan, Tempat Kuliner Tradisional Unik Khas Sukoharjo, dengan Atmosfer Pedesaan

Asal usul Kota Tekstil ini bermula dari adanya perpindahan Keraton Kartasura ke Desa Sala karena akibat dari geger Pecinan pada masa kejayaan Sri Susuhunan Paku Buwana II.

Perpindahan tersebut diprakarsai oleh para sesepuh lantaran keraton dianggap sudah tercemar oleh darah pemberontak.

Sri Susuhunan II pun mulai mengadakan diskusi dengan beberapa tokoh guna menanggapi nasehat tersebut. 

Beberapa tokoh yang terlibat dalam diskusi di antaranya adalah Kyai Tohjoyo, Pangeran Wijil, dan Kyai Yosodipuro. 

Kyai Tohjoyo memberikan saran agar kelak tanah yang akan ditempati akan memberikan kesejahteraan atau dalam bahasa Jawa biasa disebut Sokoharjo. 

Hal tersebut juga disepakati oleh Kyai Yosodipuro yang menginginkan tanah yang ditempat nanti tanah yang berbau wangi atau Talangwangi. 

Baca Juga: Nikmatnya Kuliner Legendaris Getuk Lenjongan Bu Lastri di Sukoharjo, Sudah Ada Sejak 20 Tahun Lalu

Ketiga tokoh dan Sri Susuhunan Paku Buwana II pun setuju dan akhirnya meminta Pangeran Wijil untuk mendapatkan lokasi keraton yang baru.

Pangeran Wijil membentuk dua tim yang berbeda yaitu tim pertama dipimpin oleh Suranata, Mas Penghulu Pekik Ibrahim dan Kyai Khalifah Buyut. 

Sedangkan tim kedua dipimpin oleh Tumenggung Tirto Wiguno dan Raden Tumenggung Honggowongso.

Ternyata tim kedua mampu menemukan tempat yang tepat dan cocok untuk didirikan kerajaan baru. 

Para anggota tim tersebut juga menyiapkan kelengkapan dalam mendirikan keraton.

Beberapa tempat mulai dibuat seperti tempat untuk baciran ngayun, tempat khusus senjata, tempat untuk membuat keris dan tempat untuk istri raja hingga tempat khusus untuk kandang gajah milik Baginda. 

Namun pada pelaksanaannya, Kyai Yosodipuro menganggap bahwa daerah tersebut tidak terlalu aman. 

Hal tersebut dikarenakan daerah tersebut merupakan markas Pangeran Sambernyawa di Nglaroh yang saat itu sedang tidak bersahabat dengan Sang Baginda.

Sri Susuhunan Paku Buwana II akhirnya mencari tempat lain untuk dijadikan kerajaan. 

Meskipun daerah tersebut tak jadi digunakan sebagai tanah Sukoharjo, namun dalam sebuah penelitian disebutkan jika tanah tersebut menjadi lokasi tonggak asal-usul nama Sukoharjo. 

***

 

 

 

Editor: Syahyurli Ainnur Bahri

Tags

Terkini

Terpopuler