BERITASUKOHARJO.com - Ilaahii lastu lil firadausi merupakan penggalan lirik dari syair berjudul Al-i'tiraf yang diciptakan dan ditulis oleh Abu Nawas.
Apabila dilihat dari segi artinya, lirik atau bait-bait Al-I'tiraf karya Abu Nawas memiliki penggambaran seorang hamba yang mengakui segala ketidakberdayaan di hadapan Allah SWT.
Al-I'tiraf (pengakuan) yang disusun oleh Abu Nawas, seorang penyair sekaligus sufi yang dikenal sebagai sosok jenaka menulis di secarik kertas lirik Ilaahii lastu lil firadausi dengan makna mendalam.
Ilaahii lastu lil firadausi, lirik pertama yang memiliki arti pengakuan seorang hamba yang tidak pantas jadi penghuni surga tapi tidak sanggup jika masuk neraka. Di bawah ini ada versi Arab latin dari arti tiap baitnya.
Al-I'tiraf ini lebih populer disebut sebagai syair Abu Nawas karena banyak sumber yang mengatakan bahwa lirik atau bait-baitnya diciptakan oleh Abu Nawas.
Supaya Anda memaknai tiap lirik dari syair Al-I'tiraf atau syair Abu Nawas ini, BeritaSukoharjo.com telah merangkum semuanya dari kanal YouTube Ar-Raihan Media.
Berikut lirik syair Abu Nawas lengkap versi Arab latin dan arti:
اِلَهِى لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ اَهْلًا # وَلَا اَقْوَى عَلَى النَّاِر الْجَحِيمِ
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alannaaril jahiimi
(Ya Tuhanku, hamba tak pantas menjadi penghuni surga. Namun, hamba pun tak sanggup menjadi penghuni neraka)
فَهَبْ لِى تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِي # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذُنُوْبِ العَظِيْمِ
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fainnaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
(Terimalah tobat-tobat hamba dan ampunilah dosa-dosa hamba. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun atas segala dosa yang hamba perbuat)
ذُنُوْبِى مِثْلُ اَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَا ذَا الْجَلَالِ
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
(Dosa-dosa hamba bagaikan tumpukan pasir. Terimalah tobat hamba, wahai Dzat yang Maha Mulia)
وَ عُمْرِى نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَ ذَنْبِي زَائِدٌ كَيْفَ اخْتِمَالىِ
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
(Sementara umur hamba kian hari kian berkurang. Dan dosa hamba kian bertambah, bagaimana mungkin hamba mampu memikulnya)
Baca Juga: Pantes Ide Jualan Unik Ini Banjir Orderan, Ternyata Pakai Resep Rahasia Super Praktis dan Ekonomis
إِلَهِى عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
(Ya Tuhanku, hamba-Mu yang penuh dengan dosa ini, kini menghadap-Mu memohon ampunan)
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ اَهْلٌ # وَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُوْ سِوَاكَ
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka
(Jika Engkau mengampuni, pantaslah karna Engkau Maha Pengampun. Namun, jika Engkau menolak permohonan hamba, kepada siapa hamba berharap selain Engkau)
Syair Abu Nawas ini apabila dimaknai setiap lirik atau baitnya beserta artinya, menyiratkan sebuah pengakuan seorang hamba tentang dosa-dosa yang diperbuat.
Itulah tadi lirik Ilaahii lastu lil firadausi, syair Abu Nawas lengkap dengan arti yang mendalam dan penuh makna.
Semoga melalui syiar Abu Nawas ini mampu menyadarkan kita semua sebagai makhluk yang tidak berdaya dan terbatas di hadapan Allah SWT.***