Islam dan Kearifan Jawa Menganjurkan Mengutamakan Kepastian dan Menghindari Ketidakpastian

8 November 2022, 16:28 WIB
ilustrasi. kata mutiara Jawa tentang kepastian dan ketidakpastian /Faseeh Fawaz/unsplash.com

BERITASUKOHARJO.com - Hidup ini penuh ketidakpastian. Oleh karena itu manusia diperintahkan mengutamakan kepastian.

Islam memerintahkan manusia muslim untuk menghindari ketidakpastian dan mengutamakan kepastian.

Anjuran mengutamakan kepastian itu tentu bertujuan untuk mengurangi resiko agar hehidupan manusia bisa bahagia dan sejahtera.

Baca Juga: Pernah Makan Telur Seperti Ini? Cemilan Renyah 3 Bahan Tanpa Oven Tanpa Terigu, Ide Jualan Laris Manis

Budaya Jawa juga memiliki kearifan tentang ini. Ada kata mutiara Jawa yang menganjurkan kita untk mengutamakan kepastian dan menghindari ketidakpastian.

Bagaimana ayat Al Qur’an, hadits, dan kata mutiara Jawa tentang kepastian dan ketidakpastian? Inilah dia paparannya. Dirangkum BeritaSukoharjo.com dari berbagai sumber.

Larangan Mengundi Nasib dan Gharar

Dikutip dari surah Al Maidah ayat 90, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”

Selain itu, dikutip juga dari surah An-Nisa ayat 29, yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah ‎kalian memakan harta-harta kalian di antara ‎kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan ‎perdagangan yang kalian saling ridha. Dan ‎janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, ‎sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang ‎kepada kalian” 

Baca Juga: Lagi Cari Cemilan? Simak Resep Tahu Cabe Garam Ini, Rasanya Dijamin Mirip Seperti di Cafe dan Restoran

Frasa memakan harta dengan cara batil ditafsirkan juga termasuk gharar.

Larangan Gharar

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin As Sammak dari Yazid bin Abu Ziyad dari Al Musayyab bin Rafi’ dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian membeli ikan dalam air sebab itu termasuk penipuan.” (Ahmad bin Hanbal, hadis nomor: 3494).

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, “Rasulullah ‎S.A.W ‎melarang jual beli kerikil dan jual beli gharar.” ‎‎(H.R. Muslim).

Secara bahasa, gharar berarti risiko atau bahaya. Gharar mengandung arti sesuatu yang tersembunyi keadaaannya dan tidak jelas akibatnya. Kata gharar juga mengandung arti penipuan, atau penyesatan. Bisa juga artinya sesuatu yang membahayakan.

Jadi jelas bahwa muslim dilarang mengandalkan ketidakpastian dan dilarang mengundi nasib dalam judi. Muslim dilarang memakan harta orang lain dengan judi dan cara yang merugikan orang lain.

Baca Juga: Nangka Sisa Buat Jadi Bolu Super Lembut Seperti Ini, Hanya 2 Telur Tanpa Mixer, Awas Ketagihan!

Bagaimana dalam budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa? Adakah kata mutiara dalam bahasa Jawa tentang topik yang sama? Ternyata ada.

Anjagakake endoge si Blorok atau aja anjagakake endoge si blorok.

Artinya jangan mengandalkan terurnya si blorok. Arti si blorok ini adalah nama ayam.

Jadi artinya jangan menggantungkan nasib pada telurnya ayam. Maksud kata mutiara ini adalah anjuran agar kita tidak menggantungkan nasib pada sesuatu yang tidak pasti.

Dengan kata lain nenek moyang kita menganjurkan agar kita mengandalkan pada sesuatu yang pasti saja. Jangan mengandalkan pada ketidak pastian.

Jadi ternyata peri bahasa atau kata mutiara Jawa ini selaras dengan ajaran Islam. Nenek moyang kita adalah orang yang arif bijaksana. Buktinya mereka mampu membuat kata mutiara yang selaras dengan Islam dan sangat bermanfaat.

Hayati dan terapkan ayat AL Qur’an, hadits, dan kata mutiara jawa tersebut di atas. Utamakan kepastian dan hindari ketidakpastian sebisa mungkin.***

Editor: Sekar Widyaningrum

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler