Harga Pangan Kian Naik, PBB Peringatkan: Jika Perang Ukraina Terus Berlanjut, 2023 Akan Jadi Tahun Berbahaya

- 10 Juni 2022, 08:27 WIB
Sebuah mural tentang perang Ukraina. PBB peringatkan: Jika perang Ukraina terus berlanjut, 2023 akan jadi tahun berbahaya terutama bagi kondisi pangan.
Sebuah mural tentang perang Ukraina. PBB peringatkan: Jika perang Ukraina terus berlanjut, 2023 akan jadi tahun berbahaya terutama bagi kondisi pangan. /MEE/Bilal al-Hammoud

“Pertama-tama, ini bukan krisis baru. Jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan yang parah telah meningkat secara dramatis dalam enam tahun terakhir. Perang Ukraina adalah elemen terbaru dalam situasi yang sangat kompleks," ucap Luca Rosso

"PBB telah melihat banyak kemajuan dalam mengurangi jumlah orang yang menghadapi kelaparan dalam 20 tahun terakhir. Tetapi ada tren yang berbalik di sekitar 20, 30 negara dalam beberapa tahun terakhir,” sambung Luca Russo.

Faktor-faktor lain yang menyebabkan kerawanan pangan diantaranya adalah sistem pangan yang buruk, pemerintahan yang buruk, terdapatnya berbagai macam konflik dan perubahan iklim.

Dalam enam tahun terakhir jumlah orang yang membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup meningkat dua kali lipatnya, dan peristiwa yang terjadi di Ukraina mengkhawatirkan PBB.

Baca Juga: Awas! Ternyata Kebiasaan Sepele Seperti Ini Bisa Buat Rambut Jadi Rusak

Russo juga mengklarifikasi bahwa jumlah pangan yang tersedia bukan masalah utamanya, namun yang menjadi masalah adalah harga pangan yang terus meningkat.

“Kita perlu mengklarifikasi bahwa hari ini tidak ada kekurangan pangan global. Makanan tersedia. Untuk memberi Anda angka, setiap tahun, dunia menghasilkan sekitar 780 juta metrik ton gandum, dan kekurangan untuk tahun ini hanya tiga juta” ucapnya.

Dengan adanya perang di Ukraina, biaya energi semakin meningkat. Akibatnya, sebanyak 19 negara selama beberapa bulan terakhir melakukan pembatasan ekspor bahan pangan.

“Tidak ada kekurangan makanan tetapi harga meningkat. Salah satu alasannya adalah meningkatnya biaya energi. Sebagai akibat dari perang Ukraina, 19 negara pada bulan lalu memberlakukan tindakan pembatasan pada ekspor makanan. Semua ini berkontribusi pada kenaikan harga,” jelas Russo lebih lanjut.

Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan, Ridwan Kamil: Kami Tenang Sekarang

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah