Sri Lanka Krisis Ekonomi, Warganya Mengeluh Kelaparan: Kami akan Mati

- 21 Mei 2022, 09:17 WIB
Warga mengantre untuk membeli bensin di SPBU, di tengah krisis ekonomi negara di Kolombo, Sri Lanka, 16 Mei 2022.
Warga mengantre untuk membeli bensin di SPBU, di tengah krisis ekonomi negara di Kolombo, Sri Lanka, 16 Mei 2022. / REUTERS/Adnan Abidi

BERITASUKOHARJO.com - Krisis ekonomi yang melanda negara Sri Lanka akhirnya juga berakibat pada ketersediaan makanan untuk warganya.

Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe memperingatkan bahwa krisis makanan akan terjadi setelah dilakukannya larangan pemakaian pupuk kimia pada tanaman pertanian.

Pada akhirnya, larangan tersebut membuat hasil panen menurun secara drastis. Presiden Sri Lanka yaitu Gotabaya Rajapaksa memberlakukan larangan sejak April 2021.

Baca Juga: Vera Wang dalam Bentuk Boneka Barbie, Bentuk Dedikasi untuk Sang Desainer

Semenjak pelarangan itu, waktu demi waktu panen berkurang, kemudian berdampak ke krisis ekonomi, dan berakhir pada situasi kelaparan yang diderita warga Sri Lanka.

Negara kepulauan ini sekarang sedang dalam “peperangan” menghadapi krisis ekonomi yang sedang menimpa negara mereka. Pemerintah telah berjanji untuk membeli pupuk untuk musim tanam berikutnya guna meningkatkan panen.

Larangan mengenai penggunaan pupuk kimia saat ini telah dicabut, namun belum ada impor substansial oleh pemerintah Sri Lanka.

Dikutip BeritaSukoharjo.com melalui Al Jazeera, Kamis sore, 20 Mei 2022, Perdana Menteri Sri Lanka menulis di Twitter:

Baca Juga: Daftar Drama Korea yang Pemainnya Terlibat Kontroversi, Pihak Produksi Alami Kerugian Besar

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x