Kosong termanipulasi gelagatnya sendiri.
Piala penderitaan terbaik tergenggam erat.
Enggan lepas.
Hingga sebuah utas melingkupi.
Yang istimewa bukan hanya kamu.
Dirimu jauh dari satu-satunya.
Allah mencintai semua.
Berikut getir-getirnya.
Prolog