Network
BERITASUKOHARJO.com - Sebelumnya Baekhyun, Xiumin, dan Chen EXO pada tanggal 2 Juni 2023 menyampaikan pernyataan lanjutan mereka terkait perselisihan hukum dengan agensi melalui Firma Hukum LIN.
Dalam penyataan panjang tersebut, ada 5 bagian yang membahas hal seperti detail-detail tambahan dalam dokumen tersebut. Detail tambahan itu mengenai ketidaksepakatan antara agensi dengan Baekhyun, Chen, dan Xiumin EXO.
Ketidaksepakatan itu berkaitan tentang dokumen yang mencatat keuangan serta pembayaran Baekhyun, Chen, dan Xiumin sehingga timbul dugaan adanya ‘kontrak budak’ yang dibuat oleh agensi.
Hal itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap peraturan yang ada tentang kontrak eksklusif di industri hiburan, dan banyak netizen Korea yang menunjukkan reaksi.
Dikutip pada tanggal 2 Juni dari laman Allkpop oleh BeritaSukoharjo.com, setelah Firma Hukum LIN merilis pernyataan, banyak netizen Korea yang terkejut dengan satu bagian pernyataan tersebut.
Bagian yang disebutkan itu, membahas dugaan tentang metode SM Entertainment yang memaksa artisnya memperbaharui kontrak eksklusif mereka, dan agensi memakai kekuasaan serta statusnya untuk mendapatkan kesepakatan bisnis yang dapat dianggap melanggar hukum.
Baca Juga: PERHATIAN! Berikut Update Terbaru Daftar Maskapai di Masing-masing Terminal Bandara Soekarno Hatta
Intinya, SM Entertainment mengeksploitasi kekuasaan dan statusnya sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab untuk mewadahi produksi dan distribusi album artisnya sehingga dapat mengubah jumlah dirilis dari album tertentu dalam waktu yang ditentukan.
Hal itu dilakukan untuk memperoleh perpanjangan kontrak menurut apa yang disampaikan oleh Baekhyun, Chen, dan Xiumin EXO.
Menurut Firma Hukum LIN dalam kontrak eksklusif lanjutan yang diberikan oleh SM Entertainment kepada artisnya ada keanehan.
Dalam klausal 5 pasal 1 dari tindak lanjut kontrak eksklusif itu, menyatakan kontrak akan berlaku 5 tahun ke depan.
Baca Juga: KHAS MANADO! Resep Sambal Roa Asap, Enak, Pedas, dan Menggugah Selera, Ide Jualan yang Laris Manis
Selama jangka waktu ini, jika artis gagal merilis jumlah album maka kontrak akan diperpanjang secara otomatis hingga persyaratan terpenuhi.
Hal tersebut menegaskan bahwa kontrak yang ditentukan tanpa batasan waktu kontrak, jelas termasuk ke dalam kategori kontrak budak.
Dilihat dari waktu yang tersisa dalam kontrak artis, yaitu satu tahun, SM Entertainment berusaha mengikat artisnya dengan kesepakatan yang dapat dianggap tidak sah, dan juga tidak menawarkan pembayaran untuk kontrak yang diperpanjang itu.
Melihat pernyataan yang dirilis tersebut, beberapa netizen Korea bereaksi dan memberikan komentar.
Baca Juga: Sulap Kentang dan Keju Jadi Cemilan Krispi Seperti Ini, Isiannya Lumer Bikin Ketagihan
“Sudah kuduga, dari alih-alih menunda comeback artis mereka karena alasan lain, agensi itu malah sengaja menunda perilisan album comeback beberapa artis sehingga mereka dapat memperbaharuinya," ucap salah satu netizen.
Komentar lain dari netizen, “Jadi itu penyebab dari tidak adanya comeback dari artis SM Ent, karena mereka ingin memperpanjang para artis tanpa membayar mereka.”
"Sekarang tidak bisa jika tidak curiga dengan SM Ent, sepertinya semua artis memiliki kontrak yang sama," tutur netizen lainnya.
“Aku tau SM Ent sedang dipelintir, tapi ini jauh lebih kacau dari dugaan yang aku bayangkan," tambah netizen lainnya.***
