SUKOHARJOUPDATE- Sejak pandemi melanda disusul berbagai kebijakan pembatasan kegaiatan dan aktivitas masyarakat, dunia pertunjukkan seni juga terkena imbas vakum dari kegiatan offline.
Seiring menurunnya angka kasus Covid-19 dengan ditandai turunnya status PPKM dari level 4 ke level 3, sanggar tari Mugi Dance mulai menggelar program Pesantren Tari (Pesantri) 2021 di studionya yang berada di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Program Pesantri yang disebutkan juga merupakan bagian dari persiapan Festival Hujan Internasional atau Rain Festival 2022 ini, diikuti sebanyak tujuh penari asal Lombok Timur.
Baca Juga: Pastikan Tak Ada Kluster Sekolah, Wakil Bupati Sidak PTM di SMKN 3 Klaten
"Kami membatasi jumlah maksimal sepuluh orang karena faktor masih masa transisi, tetap melaksanakan jaga jarak dan tidak berkerumum," kata Mugiyono Kasido, pimpinan Sanggar Mugi Dance, Senin 27 September 2021.
Ia menjelaskan, Pesantri berlangsung selama lima hari berturut - turut, mulai 25 September 2021 lalu dengan materi berupa workshop atau pelatihan tari.
Peserta selain praktek langsung juga diajak berdiskusi seputar dunia seni pertunjukan. Usia para peserta program Pesantri ini rata-rata antara 20 -30 tahun, dan sebagian adalah seniman yang sedang meniti jenjang karier.
Baca Juga: Kominfo Peringati Hari Bhakti Postel ke-76, Ini Cerita Sejarah Awal Berdirinya
Salah seorang peserta, Tia mengungkapkan rasa senangnya dan sangat bersemangat saat mendapat kesempatan mengikuti residensi (nyantri belajar tari-Red) di Mugi Dance yang langsung dilatih sang maestro tari Indonesia, Mugiyono Kasido.