Kumpulan Kata-Kata Bijak Penulis Tere Liye tentang Kehidupan, Simpan Buat Unggahan Status Sosmed!

12 Februari 2024, 11:34 WIB
Kumpulan kata bijak Tere Liye tentang kehidupan /Instagram @tereliyewriter.

BERITASUKOHARJO.com - Siapa yang tak kenal Tere Liye? Penulis novel yang karya-karyanya langganan best seller.

Selain menulis novel, pria bernama asli Darwis ini juga rutin menulis kata-kata bijak di akun media sosialnya.

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari akun Instagram resmi Tere Liye @tereliyewriter, ia telah menulis lebih dari 50 buku.

Karya-karya Tere Liye gersebar di berbagai toko buku Tanah Air. Adapun novel perdananya yang membawa namanya populer adalah Hafalan Salat Delisa tahun 2005.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Ji Chang Wook, Aktor K-Drama yang Belakangan Tuai Hujatan karena Merokok di Ruangan

Novel Tere Liye Hafalan Salat Delisa tersebut bahkan diangkat ke layar lebar. Kisah bencana tsunami di Aceh itu sukses mengantarkan sang pria kelahiran 21 Mei 1979 hingga ke karya-karyanya saat ini.

Tere Liye lahir di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Pekerjaan sebagai akuntan pabrik di sebuah perusahaan tak menghalanginya untuk berkarier di dunia kepenulisan Tanah Air.

Tere Liye banyak menuliskan kata-kata bijak dalam akun sosial media pribadinya. Kata-kata tersebut mengisahkan tentang berbagai hal dalam kehidupan.

Seperti apa? Yuk, simak! Berikut kata-kata bijak dari Tere Liye yang cocok jadi status media sosial.

Baca Juga: Resep Olahan Makanan Enak dan Sehat, Cocok Jadi Cemilan atau Lauk, Siasati Anak Susah Makan, Bunda Wajib Coba!

Kata-Kata Bijak Tere Liye yang Bisa Jadi Inspirasi Status Sosmed

“Tidak selalu yang kita pikirkan itu benar. Tidak selalu yang kita sangkakan itu kebenaran. Kalau kita tidak mengerti alasan sebenarnya bukan berarti semua jadi buruk dan salah menurut versi kita sendiri.” (Tere Liye, novel ‘Si Anak Berani’).

“Hidup ini memang tentang ‘menunggu.’ Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti menunggu.” (Tere Liye, novel ‘Hujan’)

“Tidak ada kabar adalah kabar, yaitu kabar tidak ada kabar. Tidak ada kepastian adalah kepastian, yaitu kepastian tidak ada kepastian.” (Tere Liye, novel ‘Hujan’)

Baca Juga: Lakukan Hal Ini Sebelum Masuk ke Bilik Suara! Cinta Laura Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih untuk Pemilu 2024

“10-20 tahun dari sekarang, saat kita membaca ulang hal-hal yang pernah kita posting di media sosial, boleh jadi kalian akan merasa takjub, heran, malu, kenapa saya dulu posting beginian sih.” (Tere Liye)

“Kita gagal itu bukan berarti Tuhan tidak sayang, tapi kebanyakan karena kita cepat menyerah dan banyak mengarang alasan.

Kita hidup susah bukan berarti Tuhan kejam, tapi kebanyakan karena kita sendiri yang dekat-dekat sumber susah, termasuk terlalu banyak menghabiskan waktu sia-sia, menunda-nunda pekerjaan, dan semua kemalasan lain yang kita tahu sendiri.” (Tere Liye)

Baca Juga: Ngatur Uang Gak Perlu Ribet, Ini Strategi Investasi Cepat dan Benar dengan Gaji UMR di 2024

“Teko berisi madu, maka saat dituangkan hanya madu yang keluar. Lezat dan bergizi. Tapi teko yang berisi cairan busuk, saat dituangkan, maka itulah yang tersaji.

Apa pun yang kita posting di media sosial, yang kita tuliskan di kolom-kolom komentar, dana sebagainya sedikit banyak adalah cerminan dari isi teko milik kita. Maka jadilah pemilik teko berisi madu yang bermanfaat, bukan sebaliknya.” (Tere Liye).

“Menangis itu tidak berarti lemah. Apalagi jika menangis di atas sajadah, bersimpuh, mengadu, sendirian. Itu pertanda betapa kuatnya kita untuk kemudian menyadari, masih ada di tempat lebih kuat, muara seluruh pengharapan.” (Tere Liye)

Baca Juga: Cerita Penjual Mukena Raih Penghargaan di Shopee Super Awards 2023 Berkat Live Streaming

“Memahami kaum wanita itu boleh jadi sama seperti menonton film berbahasa asing (yang bahasanya benar-benar asing), dan tidak ada subtitle atau terjemahan di layar. Jadilah menebak-nebak dari ekspresi wajah, dari gambar saja. 

Nasib buruk buat kaum laki-laki, laki-laki lah secara default yang disuruh memahami mereka. Nasihat lama ini tidak selalu benar, tetapi mungkin bermanfaat.” (Tere Liye)

“Pergi meninggalkan sesuatu yang membuat kita tidak bahagia lagi, tidak menghargai kita, dan sebagainya bukan perkara mudah. Itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang dengan hati sekuat baja.” (Tere Liye) ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler