Pelanggan bubur ini bukan hanya berasal dari Tasik, tapi ada juga yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang selalu mampir dan minta dibungkuskan bubur.
Abang mengaku jika buburnya mulai ramai sejak 6-7 tahun ke belakang, walau setelah pandemi menyerang omset penjualannya juga mulai berkurang.
Abang menciptakan sendiri resep bubur yang satu ini, bahkan untuk melakukan riset rasanya, lelaki itu sampai tak bisa tidur dan sering begadang selama 6 bulan hanya untuk menemukan rasa yang pas.
Tak hanya itu, dia juga sering mencicipi berbagai jenis bubur untuk membandingkan setiap rasa dan menciptakan bubur baru yang enak.
***