Sebelum mencapai kesuksesannya seperti sekarang, Bu Suginem sempat mengalami masa paling sulit dalam hidupnya.
Usaha pertamanya berupa toko kelontong mengalami kebangkrutan, saat itu suaminya sedang tidak bekerja.
Di tengah kebingungannya, Bu Suginem meminta pada Tuhan untuk memberikan jalan keluar atas masalahnya.
Dia juga meminta petunjuk mengenai usaha yang harus dilakukannya, saat itu Bu Suginem hanya terpikirkan satu cara yaitu berjualan.
Setelah meminta dan berdoa terus akhirnya dia menemukan jalan keluar dan memberanikan diri memulai usaha bakpia dengan modal seadanya Rp500.000.
Kini bakpia milik Bu Suginem memiliki empat rasa terdiri dari kacang hijau, ketan hitam, keju, dan coklat yang sudah dikirim ke berbagai daerah luar kota hingga luar negeri.
Bu Suginem sangat bersyukur bahwa usahanya saat ini mencapai kesuksesan hingga membuatnya merasa tercukupi dari usahanya tersebut.
Setiap harinya hampir 10 ribu bakpia terjual dan diserbu oleh para pembeli.