Klaim Indonesia Kaya Tambang dan Punya Potensi Besar Energi Hijau, Presiden Jokowi Undang Amerika Investasi

- 14 Mei 2022, 17:34 WIB
Presiden Jokowi bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.
Presiden Jokowi bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC. /Instagram.com/@jokowi

"Di antara yang hadir adalah Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry, dan pimpinan perusahaan AS seperti Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya," tulisnya.

Selanjutnya, orang nomor satu di Indonesia itu mengaku menekankan potensi kekuatan Tanah Air dan juga berbicara dari sisi ASEAN dalam pertemuan itu.

"Selain berbicara dari sisi ASEAN, saya juga menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital," sambungnya.

Dalam keterangan berikutnya, Presiden mengklaim bahwasanya Indonesia merupakan salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia.

Baca Juga: Manfaat dari Memaafkan Orang Lain Dengan Tulus, Berpengaruh pada Mental Anda

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menilai Indonesia berkembang sangat pesat dalam hal industri besi dan baja.

"Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja," lanjutnya.

Ia juga mengklaim soal Indonesia yang disebutnya kaya akan tambang serta memiliki potensi kuat akan energi hijau sehingga berharap pelaku-pelaku bisnis seperti Amerika bersedia berinvestasi di Tanah Air.

"Indonesia kaya akan tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, juga memiliki potensi besar energi hijau," jelas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Elkan Baggot Bisa Gabung Timnas Sea Games, Ipswich Town Sudah Izinkan

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Instagram @jokowi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x