TIGA DEKADE DAGADU! Oleh-Oleh Legendaris Khas Jogja, Didirikan 25 Orang Mahasiswa UGM: Kapan ke Jogja Lagi?

2 Mei 2023, 19:36 WIB
Tiga dekade DAGADU pelopor oleh-oleh khas Jogja /tangkapan layar/Instagram @dagadudjokdja

BERITASUKOHARJO.com - Siapa yang tak kenal dengan DAGADU, pelopor oleh-oleh Yogyakarta yang paling populer ini.

Memasuki tiga dekade, menjelang usia 30 tahun, DAGADU DJOKDJA mulai bertransformasi, dari mulai brand yang hanya dikenal sebagai produk oleh-oleh, kini juga mulai masuk pada produk daily lifestyle dengan berbagai macam varian.

Bermula dari Mal Malioboro, kini DAGADU telah memiliki beberapa cabang yang menyebar di sudut kota Yogyakarta.

Baca Juga: Resep Pia Tape Gulung Ala Toko Oleh-Oleh Jogja, Cocok Jadi Isian Snack Box atau Cemilan Pribadi

Bagi sebagian mereka yang masuk dalam kelompok usia generasi milenial, terlebih Gen Z, mungkin banyak yang tidak tahu bahwa ternyata pusat oleh-oleh Yogyakarta yang diberi nama DAGADU ini telah berusia seumuran mereka, bahkan lebih tua dari mereka.

Mungkin tak banyak generasi kekinian yang tahu bahwa brand Dagadu Djokdja ini dibuat dan didirikan oleh 25 orang mahasiswa dan alumni dari Jurusan Arsitektur di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dimana mereka memiliki minat dan bakat yang sama, pada tahun 1994. 

Berangkat dari kesamaan minat dan bakat para mahasiswa tersebut membuat brand Dagadu Djokdja yang kini sudah dikenal oleh banyak orang se Indonesia.

Baca Juga: WAJIB MAMPIR! 5 Rekomendasi Wisata Kuliner di Jogja dari Legendaris Sampai Kekinian

Saat memulai bisnisnya, DAGADU yang memiliki arti "MATAMU" ini tak hanya menjual kaos, tapi juga menjual aneka pernak pernik yang berhubungan dengan Yogyakarta beserta dengan jokes dan plesetannya. 

Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip tentang DAGADU DJOKDJA, pusat oleh-oleh di Yogyakarta yang dikenal luas dari kanal YouTube Pak Dokter, dan membagikan ulang untuk Anda.

Konsep awal DAGADU adalah merupakan sebuah brand yang menyediakan aneka macam pernak pernik seperti kaos, dompet dan lainnya yang berhubungan dengan Yogyakarta. 

Baca Juga: Sangat Ikonik! 5 Rekomendasi Angkringan di Jogja Wajib Dikunjungi Sebagai Wisata Kuliner, No 4 Penuh Kenangan

Hingga kini Dagadu Djokdja telah memiliki beberapa cabang di seluruh wilayah Yogyakarta, diantaranya di Alun-alun Utara, di Jl. Mangkumbumi, di Malioboro Mal, yang terbaru di Pakuwon Mall, dan yang terbesar adalah Yogyatorium Dagadu Djokdja.

Gerai DAGADU DJOKDJA terbesar ini berlokasi Jl. Gedongkuning Selatan No.128, Rejowinangun, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yogyatorium ini memiliki lahan parkir yang luas dan mudah diakses bahkan oleh kendaraan umum sekalipun.

Menurut penuturan stafnya, DAGADU awalnya didirikan oleh 25 orang mahasiswa, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang memiliki minat terhadap arsitektur, pariwisata, perkotaan dan desain grafis. 

Pada tahun 1994, mereka membuat produk kaos dengan aneka plesetan serta desain yang unik dan menjadi daya tarik para pembeli. 

Selain kaos ada juga aneka pernak pernik seperti mug, tumbler, dompet, dan souvenir lainnya dengan range harga mulai dari Rp20.000 sampai dengan Rp45.000. 

Baca Juga: Kantor MUI Jakarta Pusat Ditembak OTK, Dua Petugas Keamanan Dilarikan ke Rumah Sakit

Desain Yogyatorium ini sendiri sangat cozy dan nyaman, dimana terdapat mural yang sangat filosofis yang menjelaskan mengenai sejarah terbentuknya DAGADU DJOKDJA. 

Di gerai ini terdapat 2 lantai di mana lantai 1 terdiri dari aneka pernak pernik kecil yang gampang dibawa pulang. Sedangkan lantai 2 dipakai untuk menaruh barang-barang seperti kaos dari mulai kaos untuk cewek maupun cowok dengan harga mulai dari Rp70.000 sampai dengan Rp180.000.

Di gerai ini juga sering mengadakan diskon untuk produk-produk keluaran terbaru. Hingga kini, DAGADU mulai merambah ke berbagai jenis pakaian seperti jaket, hoodie, varsity, baju, dan kemeja. 

Bahkan guna menyasar pasar dan target market kebutuhan anak muda, Dagadu juga merambah ke produk helm dan gantungan kunci. 

Baca Juga: Lagi Musim Nikah Bulan Syawal, Hati-Hati Saat Menentukan Wali, Berikut Urutan Wali Nikah yang Benar

Selain DAGADU, ada juga sister brand yang tengah dikembangkan yaitu DGD dengan tema culture, nature, dan Indonesia. 

Desain yang dipakai sangat berbeda dengan desain brand DAGADU. Hal tersebut dikarenakan DGD menyasar pasar seluruh indonesia. 

Jika DAGADU berbicara mengenai Yogyakarta, maka DGD justru berbicara mengenai Indonesia. 

Saat ini gerai DGD bisa dijumpai di Sarinah Malang, Sarinah Bandung, dan Jakarta. 

DAGADU sendiri tidak hanya menyasar pasar Bapak-bapak yang ingin mengenang masa lalu jaman kuliah dengan mengenakan brand tersebut. Namun juga menggaet pasar anak muda, dilihat dari banyaknya pengunjung kaum muda kekinian di gerainya. 

Baca Juga: RESMI, Jokowi Lepas 599 Atlet SEA Games 2023 ke Kamboja, Pasang Target Lebih Baik dari Peringkat di Vietnam

Pendeknya dalam usia yang mulai memasuki tiga dekade, DAGADU mulai bertransformasi, dari brand yang hanya berfokus pada konsep oleh-oleh, menjadi brand yang juga memproduksi produk daily lifestyle dengan berbagai macam variannya.

Pada gerai Yogyatorium selain menyediakan aneka fashion, aksesoris, dan oleh-oleh, gerai ini juga menyediakan kuliner atau kafe dengan menu makanan tradisional seperti nasi goreng, ayam goreng, mie lethek serta berbagai minuman.

Semua makanan dan minuman yang dijajakan sangat bervariasi mulai dari harga Rp7000 sampai dengan paling mahal Rp28.000.

Jadi, kapan ke Jogja lagi?

***

 

 

 

Editor: Syahyurli Ainnur Bahri

Tags

Terkini

Terpopuler