Ampun! Ternyata Ini 3 Penyebab Utama Bisnis UMKM Gagal dan Mudah Gulung Tikar, Lekas Cari Tahu!

7 Maret 2023, 19:40 WIB
Ilustrasi - Ternyata Ini 3 Penyebab Utama Bisnis UMKM Gagal dan Mudah Gulung Tikar /Freepik/Benzoix/

BERITASUKOHARJO.com – Membangun bisnis UMKM memang tidak mudah. Jika tidak memiliki strategi yang benar, bisnis ini bisa lekas gulung tikar begitu saja. Kemungkinan, ini juga bisa terjadi pada bisnis kamu.

Menurut sebuah data, terdapat 25% bisnis UMKM yang gulung tikar dalam 2 tahun pertamanya, 45% yang gagal setelah 5 tahun berjalan, dan 65% yang bisnisnya gagal setelah 10 tahun berjalan. Jadi, rata-rata mereka tidak mampu bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Namun, mengapa industri bisnis UMKM yang memiliki kontribusi sekira Rp8.5000 triliunan bisa mudah sekali gagal dan lekas gulung tikar? Nah, kali ini kita akan bahas bersama-sama apa saja penyebabnya.

Baca Juga: Resep Pecak Ayam Sederhana yang Bisa Membuat Nasi Habis dalam Sekejap

Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari kanal YouTube Raymond Chin, berikut 3 penyebab utama bisnis UMKM sering gagal dan cepat gulung tikar.

1. Lack of Digitalization

Sebagai user, hampir semua orang sudah mengenal apa itu digitalisasi. Namun, sebagai pebisnis ternyata masih banyak yang belum bisa memanfaatkan digitalisasi ini.

Menurut sebuah data, hanya ada 8% pebisnis di Indonesia yang sudah menerapkan teknik digital dalam bisnisnya.

Sementara itu, di negara tetangga seperti Singapura, sudah 65% pelaku usaha yang mengadopsi sistem digital ini pada bisnisnya.

Dalam data lain menunjukkan jika 84% UMKM di Indonesia masih cenderung nyaman dengan mindset berdagang cara tradisional.

Dari angka-angka ini saja kita sudah bisa melihat mengapa bisnis UMKM di Indonesia mudah gagal dan tidak bertahan lama.

Baca Juga: Cocok Jadi Menu Makanan Lebaran, Biar Nggak Bosen Makan Opor, Cobain deh Balado Kentang Udang, Enak Banget!

Untuk itu, agar kamu tidak ketinggalan segeralah mulai digitalisasi dari sekarang. Kamu bisa mulai memperbaiki sistem marketing, operasional, dan memberikan value lebih bagi konsumen.

2. Competition from Larger Firms

Mungkin kamu akan berpikir bahwa sudah pasti akan kalah saing dari para pengusaha besar.

Banyak yang berpikir bahwa perusahaan besar memiliki banyak modal dan banyak pegawai sehingga bisnis UMKM sudah pasti gagal. Ternyata bukan ini penyebabnya.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, hanya ada 17% pelaku UMKM yang bisa membuat formal business plan.

Padahal, pelaku bisnis UMKM yang memiliki rencana bisnis yang rapi akan memiliki kesempatan berkembang jauh lebih besar. Bisnisnya pun lebih terstruktur.

UMKM juga memiliki peluang yang baik untuk bersaing dengan perusahaan besar. Pasalnya, bisnis ini lebih sibet dan adaptif dengan segala situasi.

Sementara itu, perusahaan besar tidak semudah itu untuk membuat sesuatu yang baru.

Baca Juga: Ide Usaha Mini Hampers Angpao Lebaran 2023, Bikinnya Simpel, Anak-Anak Pasti Suka Banget kalau Dapat Ini

3. Difficulty on Catching Trends

Menurut sebuah data, hanya terdapat 10% bisnis UMKM yang menggunakan digital tools untuk membaca data konsumen.

Dalam survey yang sama juga dikatakan jika hanya terdapat 6% UMKM di Indonesia yang menggunakan data analitik untuk mengubah strategi keuangan berdasarkan trend tersebut.

Menariknya lagi, berdasarkan data survey dari Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) ditemukan 74% bisnis yang tidak pernah melakukan riset market dan trend pasar ketika akan meluncurkan produk baru. Mereka lebih banyak mengandalkan feeling dalam bisnisnya.

Sebagai pemilik bisnis UMKM, kamu harus selalu melihat setiap perubahan trends yang ada di sekitar.

Lalu, buat strategi yang sesuai untuk situasi tersebut. Meksipun begitu, usahakan untuk selalu mengikuti trends yang masih relevan dengan bisnis UMKM yang kamu kelola.***

Editor: Klara Delviyana

Tags

Terkini

Terpopuler