BERITASUKOHARJO.com - Lawang Sewu merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang berada di pusat kota Semarang. Sering kali bangunan ini dianggap mistis karena dahulunya dipakai sebagai penjara saat Jepang menduduki Indonesia.
Padahal Lawang Sewu menyimpan banyak jejak sejarah, dan keunikan pada arsitektur bangunannya. Lawang Sewu dibangun pada zaman Kolonial Belanda pada tahun 1904.
Jika ditelusuri arti kata dari lawang sewu, maka lawang dalam bahasa Jawa berarti pintu, sedangkan sewu bermakna seribu. Sehingga lawang sewu bisa diartikan bangunan seribu pintu. Padahal jika dihitung pintu yang terdapat di lawang sewu jumlahnya 928 pintu.
Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari Intagram @pesona.indonesia, sebelum dijadikan objek wisata sejarah, dulunya Lawang Sewu merupakan kantor kereta api milik Belanda yang bernama Nederland Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Gedung Lawang Sewu ini dibangun secara bertahap oleh pemerintah Belanda diatas tanah seluas 18.232 m2 dan dirancang oleh arsitek yang berbeda.
Arsitek yang pertama merancang bangunan Lawang Sewu adalah arsitek asal Belanda bernama Ir. P. de Rieu. Bangunan yang pertama kali dibangun adalah gedung C yang merupakan kantor percetakan karcis kereta api.