Candi Pawon yang Kecil Tapi Indah, Jangan Lewatkan Ketika ke Borobudur

- 3 September 2022, 20:10 WIB
Candi Pawon, kecil tapi indah, salah satu wisata sejarah dekat Borobudur, wisata Magelang wajib dikunjungi
Candi Pawon, kecil tapi indah, salah satu wisata sejarah dekat Borobudur, wisata Magelang wajib dikunjungi /Instagram @bionmotret

BERITASUKOHARJO.com - Penggemar wisata terutama wisata sejarah pasti suka ke candi. Jangan lewatkan Candi Pawon.

Candi Pawon adalah sebuah candi kecil tapi indah. Tingginya hanya sekitar 13,3 meter. Panjang dan lebarnya sekitar 10x10 meter. Letaknya tidak jauh dari Candi Borobudur. Hanya sekitar dua kilometer ke arah timur.

Kalau kamu datang dari arah Yogyakarta atau Magelang maka letaknya sebelum Candi Borobudur. Kalau kamu datang dari arah Salaman atau Purworejo maka letaknya setelah Candi Borobudur.

Untuk menuju salah satu wisata Magelang ini, dari jalan raya kamu hanya perlu belok sedikit sudah sampai di Candi Pawon. Jalan ke sana sudah bagus.

Baca Juga: Cemilan Kue Talam Sagu Mutiara Ini Sangat Banyak Peminatnya, Jangan Kaget Jika Nanti Dimintai Resepnya!

Candi Pawon adalah sebuah candi Budha yang berasal dari abad ke-9. Meskipun demikian, gaya asitekturnya campuran. Atapnya berbentuk stupa. Ini adalah ciri khas Budha.

Tapi ukiran di badan candi bergaya Hindu. Ada relief kala dan makara di pintunya. Itulah gaya Hindu.

Di dinding candi bagian luar, ada ukiran pohon kehidupan (kalpataru). Letaknya di tengah panel.

Di sebelah kanan dan kiri pohon itu ada makhluk mitologis. Bentuknya aneh. Badannya burung tapi kepalanya manusia.

Di dalamnya hanya ada satu ruang. Tidak ada isinya sama sekali. Datanglah langsung untuk bisa mengagumi wisata sejarah ini.

Nama Pawon dalam bahasa Jawa artinya dapur dalam bahasa Indonesia. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa dulu tempat ini adalah tempat untuk upacara pembakaran jenazah alias ngaben.

Menurut de Casparis, Candi Pawon adalah tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra dari kerajaan Mataram kuno.

Kerajaan ini beda dengan Mataram Islam yang kemudian menjadi Yogyakarta dan Surakarta.

Baca Juga: Olahan Tepung Bumbu Jadi Cemilan Super Enak dan Renyah, Cuma 3 Bahan Bikin Ketagihan, Simak Resepnya!

Untuk melihat candi Pawon kamu harus membayar tiket masuk di depannya. Harganya Rp 7.500.

Tempat parkirnya lumayan luas yang bisa menampung banyak mobil kecil. Bus besar pun bisa ditampung di sana.

Di sekitarnya tidak ada candi lain. Tapi selain melihat candi kamu bisa menikmati kopi luwak.

Di depan lahan parkirnya ada sebuah gerai UKM yang menjajakan kopi luwak. Aji nama pemiliknya, memelihara beberapa ekor luwak yang bisa kamu lihat di sana.

Dia mengolah kopinya di sana juga. Kamu sudah tahu kan kopi luwak? Kopi luwak adalah kopi yang sudah dimakan oleh hewan luwak.

Tapi pencernakan hewan itu tidak bisa menghancurkannya. Maka biji kopinya akan keluar bersama kotoran si luwak.

Kopi luwak ini adalah jenis kopi termahal dibanding jenis lainnya. Di gerai Aji kamu bisa menikmati kopi luwak. Selain itu kamu bisa membeli kopi luwak yang sudah dikemas dalam bungkusan.

Baca Juga: Resep Cemilan Bahan Kentang, Keju, dan Tepung Maizena Saja, Rasa Gurih Bikin Ketagihan

Selain candi dan kopi di sana kamu bisa menikmati pemandangan alam yang cantik. Hamparan sawah yang hijau dan kuning membentang luas di sekitar kawasan Borobudur.

Kamu bisa menyewa dokar (delman) untuk berkeliling di beberapa desa. Pemandangan sawah dan ladang itu sangat sejuk di mata.

Kalau kamu ingin berkeliling desa dengan dokar sebaiknya memilih waktu pagi hari sebelum jam 10.00 WIB. Itulah waktu paling enak karena cuaca belum panas.

Bisa juga kamu pilih waktu setelah makan siang. Misalnya mulai jam 14.00 WIB. Cuaca memang masih panas tapi tidak lama kemudian cuaca akan segera lebih bersahabat.

Bagaimana dengan makan siang? Jangan khawatir. Di kawasan Borobudur banyak sekali warung makan. Sebagian besar tentu saja warung UKM yang menyajikan masakan Jawa.

Itulah Candi Pawon yang kecil tapi indah, kopi luwak dan lingkungan sekitarnya. Kalau kalian sedang di Magelang atau Yogyakarta, jangan lewatkan Candi Pawon, ya.***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah