Di dalamnya hanya ada satu ruang. Tidak ada isinya sama sekali. Datanglah langsung untuk bisa mengagumi wisata sejarah ini.
Nama Pawon dalam bahasa Jawa artinya dapur dalam bahasa Indonesia. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa dulu tempat ini adalah tempat untuk upacara pembakaran jenazah alias ngaben.
Menurut de Casparis, Candi Pawon adalah tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra dari kerajaan Mataram kuno.
Kerajaan ini beda dengan Mataram Islam yang kemudian menjadi Yogyakarta dan Surakarta.
Untuk melihat candi Pawon kamu harus membayar tiket masuk di depannya. Harganya Rp 7.500.
Tempat parkirnya lumayan luas yang bisa menampung banyak mobil kecil. Bus besar pun bisa ditampung di sana.
Di sekitarnya tidak ada candi lain. Tapi selain melihat candi kamu bisa menikmati kopi luwak.
Di depan lahan parkirnya ada sebuah gerai UKM yang menjajakan kopi luwak. Aji nama pemiliknya, memelihara beberapa ekor luwak yang bisa kamu lihat di sana.
Dia mengolah kopinya di sana juga. Kamu sudah tahu kan kopi luwak? Kopi luwak adalah kopi yang sudah dimakan oleh hewan luwak.