Misteri Ritual Langen Tayuban, Tradisi Masa Panen Raya

- 11 Maret 2022, 23:52 WIB
Langen Tayuban mejelang masa panen raya di Desa Tamnakboyo
Langen Tayuban mejelang masa panen raya di Desa Tamnakboyo /Sukoharjoupdate/Herry Honggo

SUKOHARJOUPDATE - Sudah menjadi tradisi dan agenda rutin bagi warga Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari,Kabupaten Sukoharjo,Jateng,untuk menggelar upacara ritual tayuban menjelang masa Panen Raya atau Bersih Desa.

Upacara ini berkaitan erat dengan keberadaan Batu Punden keramat di tengah desa. Batu itu kerap disebut Batu Gilang atau Batu Punden Tambakboyo yang
disimpan di Bale Desa setempat.

Tradisi menggelar kesenian tayuban itu sering juga disebut Langen tayub. Tarian tayub juga sering disebut tarian ledhek atau tayuban. Seiring perkembangan jaman, nama ritual di desa Tambakboyo, cukup disebut dengan nama Tayuban Tambakboyo atau Ledhekan Tambakboyo.

Akhirnya banyak yang menyingkat dengan sebutan ritual Tambakboyonan.

Baca Juga: Roh Kyai Guno Wijoyo.’Penunggu’ Batu Misterius Desa Tambakboyo

"Dalam tradisi ini, ada dua kegiatan yang paling penting atau tidak boleh ditinggalkan, yaitu menggelar kesenian tayub dan memberikan sajian dan doa ke punden Tambakboyo,” jelas Samsul Arifin, Kades Desa Tambakboyo sembari menambahkan, mengapa harus ada kesenian tayub? menurut sejarahnya keberadaan batu punden dulu ditemukan secara unik dan mengandung misteri gaib.

Jauh sebelum era kemerdekaan Republik Indonesia, seorang warga secara tidak sengaja melihat batu tersebut muncul di permukaan sungai dan menjadi ramai, karena batu itu tidak bisa diangkat puluhan orang, kendati batu misterius itu tidak begitu besar.

Namun setelah ada sesepuh desa yang waktu itu bermimpi, ditemui kakek yang membisikan agar sebelum batu itu diangkat, lebih dulu didkat batu itu digelar kesenian tayub lengkap dengan gamelannya.

Baca Juga: Alami Kendala Pada Lokomotif, KA Airlangga Terlambat Tiba di Stasiun Weleri

Halaman:

Editor: Bramantyo


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x