Disekitar makam muncul pasar tiban pada hari Jumat dan Ahad, sehingga bisa membangkitkan pusat kegiatan ekonomi skala UKM.
Menurut silsilah, Ki Ageng Selo itu buyut Brawijaya V (terakhir), leluhuratau cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram. Termasuk cikal bakal Sri Sultan Hamengku Buwono X (Yogyakarta) dan PB XIII (Surakarta).
Dalam Babad Tanah Jawi disebutkan, Prabu Brawijaya V memiliki isteri permaisuri Putri Wandan Kuning dan Bondan Kejawan atau Ki Ageng Lembu Peteng, murid dari Ki Ageng Tarub.
Bondan Kejawan dinikahkan dengan putri Ki Ageng Tarub yang bernama Dewi Nawangsih, lahir dari kandungan Bidadari Dewi Nawang Wulan.
Hasil pernikahan Bondan Kejawan (Lembu Peteng) karo Nawangsih, lahir Ki Getas Pendowo.
Ki Ageng Getas Pandowo punya 7anak. Putra sulungnya bernama Ki Ageng Selo yang suka bertapa di Hutan, gua dan gunung serta bertani, tapi hasil pertaniannya dibagikan kepada orang yang membutuhkan.
Baca Juga: Menengok Kadigjayaan Surban Dibalik Petilasan
Ki Ageng Selo punya murid kinasih, Mas Karebet atau Joko Tingkir pendiri Kasultanan Pajang, bergelar Sultan Hadiwijaya. Ki Ageng Selo punya 7 anak , salah satunya Kyai Ageng Henis yang menurunkan Kyai Ageng Pamanahan. Ki Pemanahan beristrikan putri sulung dari Kyai Ageng Saba yang melahirkan Mas Ngabehi Loring Pasar atau Sutawijaya, pendiri Kerajaan Mataram.
***