Akhirnya mereka berkelahi sampai mati.Dengan terjadinya peristiwa itu, Ajisaka berduka kehilangan kedua pengikut setianya Dora dan Sembodo.
Untuk mengenang keduanya, Ajisaka mengabdikannya dengan menciptakan abjad Huruf Jawa. ‘ Ha Na Ca Ra Ka (ada perintah), Da Ta Sa Wa La (terjadi pertengkaran), Pa Da Ja Ya Nya (sama-sama saktinya), Ma Ga Ba Tha Nga (keduanya menjadi mayat).
"Ya, di Dukuh Nayan, Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten ini Ajisaka bertapa” terang Suhardi sambil menunjukan Candi Untoroyono.***