Canthik Rajamala dan Ritual Olah Batin Di Pesanggrahan Langenharjo

- 4 Maret 2022, 09:35 WIB
Canthik Rajamala, salah satu ornament penghias ujung perahu, peninggalan leluhur, milik Keraton Surakarta
Canthik Rajamala, salah satu ornament penghias ujung perahu, peninggalan leluhur, milik Keraton Surakarta /Sukoharjoupdate/Herry Honggo

SUKOHARJOUPDATE Ketika orang sedang mengalami banyak masalah dan hatinya merasa gundah gulana dan ingin mendapatkan ketenangan jiwa dengan ritual olah batin, disarankan untuk melakukan olah spiritual di Pesanggrahan Langenharjo.

Salah satu bangunan yang sering mencuri perhatian para winasis, yakni Canthik Rajamala (hiasan ujung perahu) yang beruwujud wajah menyeramkan dengan warna serba merah.

Pesanggrahan ini juga memiliki sejumlah bangunan Sanggar Pamujan (ruang meditasi) yang berada dibelakang bangunan utama.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Bekal Sebelum Kematian

Sanggar pamujan ini merupakan bangunan yang paling tinggi diantara bangunan yang ada disana.

Bangunan ini memang sengaja dibangun, khusus untuk Sinuwun (sebutan raja) guna lelaku meditasi dalam mencari ilham atau wangsit.

"Jadi tidak mengherankan, jika dibangunan paling atas Sanggara Pamujan itu selalu berbau wangi dupa, kemenyan dan wewangian bunga, sehingga menjadikan aroma mistis khas," papar KGPH Puger, pengageng Sasana Pustaka, Keraton Surakarta sembari menambahkan, ini sebagai sarana pertemuan antara raja dengan Kanjeng Ratu Kenconosari (Kanjeng Ratu Kidul).

Baca Juga: Tak Hanya di Pulau Bali, Suasana Nyepi Terasa di Perkampungan Hindu di Lereng Gunung Lawu

Dengan demikian, di sekitar lokasi Sanggar Pamujan menjadi kepercayaan sebagian orang untuk prosesi ritual, dengan harapan menerima wangsit atau firasat lewat isyarat dari pemangku gaib Laut Kidul itu.

Sehingga wajar jika pagi, siang sore dan malam disana tidak pernah sepi dari orang tirakat dan olah batin.

Pesanggrahan ini dibangun pada zaman kekuasaan Pakubuwono (PB) IX raja Keraton Surakarta tahun 1870.

Baca Juga: Terkenal Wingit dan Angker, Konon Begini Syarat Khusus Tirakat Di Area Wingit Pesanggrahan Untoroyono

Bangunan ini disempurnakan oleh PB X yang dinobatkan menjadi raja yang paling kaya, dinobatkan sebagai raja, pada Kamis Wage, 30 Maret 1893 sampai tahun 1939.

Artinya, bagunan Pesanggrahan Langenharjo pada masa PB IX belum sempurna.

Maka setelah PB X dinobatkan sebagai raja, pesanggrahan dipugar dan disempurnakan. Pesanggrahan Langenharjo kini sering untuk lelaku olah spiritual orang-orang tertentu yang memiliki harapan mendapatkan ketenangan hidup.

Baca Juga: Polisi Karanganyar Pantau Empat Pura Besar di Lereng Gunung Lawu Saat Nyepi

Pada waktu yang ditentukan, area ini digunakan para abdidalem, sentana dan masyarakat budaya berlatih olah rasa atau meditasi.

Pesanggrahan Langenharjo ini berada di Dukuh Langenarjan, Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Dimana pesanggrahan ini sudah dikenal sebagai wisata supranatural, tempat mengolah rasa, jiwa dan pikiran agar mendapatkan ketenteraman.

Baca Juga: Sinopsis Film Underworld 2 Evolution, Lanjutan Permusuhan Vampir dan Manusia Srigala

Berhubung Pesanggrahan Langenharjo ini berlokasi tepat dipinggir Bengawan Solo, sudah semestinya jika banyak orang percaya, kalau disana memiliki daya magis tinggi. ***

Editor: Bramantyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah