Menurut catatan dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah yang ada di papan informasi yang dipasang di lokasi situs Watu Kandang, bahwa batu yang berada di lokasi tersebut berorentasi pada puncak bukit dan gunung yang berada di sebelah timur.
Yakni bukit Bangun, bukit Malang dan Gunung Lawu. Pada masa perundagian, terdapat kepercayaan bahwa di puncak gunung merupakan dunia arwah.
Di Situs Watu kandang terdapat peninggalan purbakala antara lain Menhir (Tugu Batu) yang besar dan berdiri tegak seperti tugu. Lokasi tersebut konon dulunya merupakan tempat suci, dan sebagai tempat pemujaan roh-roh nenek moyang.
Kemudian Dolmen (Meja Batu), batu bentuknya seperti meja dan letaknya persis di tengah batu-batu yang di susun memutar. Diperkirakan sebagai tempat meletakkan sesaji kepada roh nenek moyangnya.
Baca Juga: Inilah Rekam Jejak Empat Kandidat Calon Pemimpin Ibukota Pengganti Jakarta, Nusantara
Lumpang batu(Tempat Menumbuk Padi). Bentuknya besar dan melebar, di bagian tengahnya cekung dan dalam. Mungkin dulu digunakan sebagai tempat menumbuk padi.
Watu Dakon ( Lambang Kesuburan), di tengahnya ada lubang seperti dakon (mainan anak-anak khas jawa). Bahkan ada cap kaki (tapak batu) yaitu Tapak Bima (werkudoro).
Punden Berundak dimana Batu Kadang ini berdiri condong sehingga seperti punden berundak yang biasanya disembah sebagai nenek moyang mereka.