Ini Olahraga Tradisional Unik di Indonesia, Salah Satunya Telah Mendunia

- 26 Desember 2021, 23:40 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Freepik / rawpixel.com.

SUKOHARJOUPDATE - Indonesia sebagai negara yang besar dan memiliki keragaman tradisi dan budaya juga kuliner khas yang tersebar di berbagai daerah.  

Salah satu yang selalu jadi daya tarik kuat adalah jenis olahraga tradisional berbalut budaya khas dari berbagai daerah di Indonesia. 

Bahkan salah satunya telah mendunia dan menjadi cabang olah raga di kancah internasional yakni Pencak Silat.

 Baca Juga: Mitos Test Keperawanan di Candi Sukuh, Benarkah? Ini Fakta Sesungguhnya

Pencak silat salah satu olahraga asli Indonesia
Pencak silat salah satu olahraga asli Indonesia

1. Pencak Silat

Pencak silat merupakan seni bela diri asli dari Indonesia yang ditetapkan The United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural World Heritage) pada 13 Desember 2019 lalu.  

Dilansir dari situs Kemendikbud pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi budaya Indonesia. Budaya yang dimaksud adalah karakter kebudayaan khas timur yakni etika.

Pencak silat pertama kali diperkenalkan dan dipertandingan dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke 14 tahun 1987 di Jakarta.

Baca Juga: Selubung Misteri Candi Porno di Lereng Gunung Lawu, Konon Usia Lebih Tua Dibandingkan Milik Suku Maya

Jemparingan olahraga peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I
Jemparingan olahraga peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I

2.   Jemparingan, Memanah dengan Posisi Duduk

Olahraga unik Jemparingan ini banyak berkembang di wilayah Solo dan Yogyakarta dikenal dikenal dengan panahan tradisional gaya Mataraman ini. Di kraton Yogyakarta mulai dikenal sejak abad ke-17, pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. 

Jemparingan ini para pemanah menggunakan pakaian tradisional baik itu batik maupun lurik dan bawahannya menggunakan celana yang dililit kain batik.

Ada yang berbeda antara atlit panah biasa dengan Jemparingan, karena dalam Jemparingan ini semua pemanah harus dalam posisi duduk bersila saat memanah.

Baca Juga: Kandaskan Singapura Poin Timnas Naik, FIFA Kukuhkan Tim Merah Putih Sebagai Tim Berkembang Tingkat Asia

Satu dari  lima atraksi wisata di Indonesia adalah  Lompat Batu di Nias, Sumatera Utara.
Satu dari lima atraksi wisata di Indonesia adalah Lompat Batu di Nias, Sumatera Utara. Kemenparekraf

3. Lompat Batu, Tradisi Unik Suku Nias 

Fahombo, Hombo Batu atau Lompat Batu dbahasa Indonesia merupakan olahraga tradisional khas Suku Nias. Kini menjadi objek wisata tradisional unik dan menjadi daya tarik hingga ke manca negara.

Awalnya merupakan budaya setempat yakni ritual pendewasaan Suku Nias. Yakni tradisi untuk persiapan pemuda suku nias yang akan menikah. Perlu keahlian khusus untuk turut andil dalam tradisi lompat batu. Karena mereka harus melompati susunan batu yang cukup tinggi.

Gulat Pathol saat itu salah satu cara untuk menseleksi calon prajurit hingga kini masih dipertahankan di rembang
Gulat Pathol saat itu salah satu cara untuk menseleksi calon prajurit hingga kini masih dipertahankan di rembang

4. Pathol, Gulat Tradisional khas Rembang

Konon menurut cerita, Gulat Pathol merupakan sebagai salah satu cara untuk menyeleksi calon prajurit. Namun hingga kini tetap dipertahankan sebagai tradisi di kawasan Rembang.  

Gulat pathol saat ini sering digunakan sebagai pengiring berbagai ritual kepercayaan, seperti menjelang purnama atau menjelang upacara sedekah laut.

Sesuai perkembangannya kini permainan Gulat Pathol sudah diiringi alat musik. Sehingga suasana semakin meriah.  Dua peserta saling mendorong mengadu kekuatan. Sesekali ada bantingan. Dalam permainan ini tidak ada pukulan atau tendangan.

Anak-anak bermain pecut egrang di Kampung Baca Taman Rimba Papring Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/8/2020). Kegiatan permainan tradisional anak-anak sekolah adat itu, sebagai persiapan peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) yang akan digelar serempak  secara daring pada 9 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.
Anak-anak bermain pecut egrang di Kampung Baca Taman Rimba Papring Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/8/2020). Kegiatan permainan tradisional anak-anak sekolah adat itu, sebagai persiapan peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) yang akan digelar serempak secara daring pada 9 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp. ANTARA FOTO

5.   Egrang, Pacu Adrenalin di Atas Dua Bilah Bambu 

Egrang merupakan olahraga tradisional yang mengandalkan keseimbangan untuk melakukannya. Mereka berdiri di atas dua bilah bambu yang sudah diberikan tempat berpijak. Selanjutnya mereka berjalan diatas bilah bambu sambil menjaga keseimbangan.***

Editor: Dita Arnanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x