Paguyuban Pelestari Budaya Kasultanan Padjang Adakan Kirab Menjelang Malam Satu Sura

- 9 Agustus 2021, 22:11 WIB
Paguyuban Pelestari Budaya Kasultanan Padjang menggelar kirab jelang 1 Suro atau 1 Muharram 1443 Hijriah di Situs Jaka Tingkir, Senin, 9 Agustus 2021
Paguyuban Pelestari Budaya Kasultanan Padjang menggelar kirab jelang 1 Suro atau 1 Muharram 1443 Hijriah di Situs Jaka Tingkir, Senin, 9 Agustus 2021 /Sukoharjoupdate/Kinan Riyanto/

SUKOHARJOUPDATE - Menjelang Malam Satu Sura atau bulan Muharram 1443 Hijriah, Keraton Kasultanan Solo dan Mangkunegaran tidak mengadakan Kirab Kebo bule dikarenakan pandemi dan PPKM level 4.

Namun tidak demikian dengan situs Kasultanan Padjang yang berada di Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Senin sore tadi, 9 Agustus 2021, sejumlah peserta yang tergabung dalam Paguyuban Pelestari Budaya Kasultanan Hadiwijaya Padjang, mengadakan kirab terbatas.

Baca Juga: Sepi Hajatan Pengusaha Rental Sound System Gelar Aksi Simpatik

Menurut informasi dari panitia, awalnya yang mau ikut kirab jumlahnya ratusan orang. Namun karena pandemi dan PPKM Level 4, oleh polisi hanya dianjurkan belasan orang saja.

Kirab tetap berjalan dengan sederhana untuk menjaga tradisi yang selalu dilaksanakan setiap tahun menjelang malam Satu Suro.

"Biasanya kirab sebelum pandemi itu pesertanya ratusan orang dengan mengelilingi kampung sampai Tugu Lilin sejauh tiga kilometer. Penontonnya ribuan orang di sepanjang jalan. Namun karena saat ini baru pandemi dan PPKM Level 4, kita adakan secara sederhana saja, tanpa mengurangi kesakralan kirab ini," jelas R Bambang Sridaya, salah satu trah Kasultanan Padjang.

Baca Juga: Sepanjang Akhir Pekan, Satpol PP Solo Bubarkan Resepsi Pernikahan, Termasuk Akad Nikah Pasangan Pejabat Negara

Kirab diawali dari gapura depan menuju ke dalam pesanggrahan, yang jaraknya hanya puluhan meter saja. Peserta membawa bendera panji-panji kasultanan, bendera merah putih dan payung kebesaran.

Selanjutnya di depan pintu masuk pesanggrahan atau situs Jaka Tingkir, payung tersebut diserahkan kepada R Bambang Sridaya selaku trah atau yang mengayomi situs beserta pengikut budaya kasultanan Padjang.

Payung dibawa masuk di tempat pergantian songsong ageng.

Halaman:

Editor: Triyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah