Makam Ki Ageng Banjaransari, tempat peziarahan dalang wayang purwa

7 Maret 2022, 13:09 WIB
Makam Ki Ageng Banjaransari, tempat peziarahan dalang wayang purwa /sukoharjoupdate/Herry Honggo

SUKOHARJOUPDATE – Ketika datang malam Selasa Legi dan Jumat Kliwon, maka merupakan malam yang dinatikan sebagian dalang yang lagi lesu tanggapan, untuk melakukan ritual peziarahan di makam Banjaransari.

Mereka percaya, setelahnya situasi bakal berubah, tanggapan datang silih berganti alias laris manis.

Menurut Wardi Suyatno, juru kunci makam Ki Ageng Banjaransari mengatakan, saat itulah seringkali beberapa dalang asal Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sering datang.

Baca Juga: Operasi Damai Cartenz Berangkatkan Tim Evakuasi 8 Jenazah Korban KKB

Selain berziarah di makam leluhur, mereka juga melakukan ritual untuk mendapatkan firasat positif melalui aura gaib makam.

Harapan yang diinginkan tidak lain agar profesi sebagai dalang bisa langgeng dan selalu ajeg mendapat job atau order pementasan wayang purwa yang ditekuninya selama ini.

Dengan begitu rejeki para dalang beserta kru-nya otomatis juga ikut lancar. jika harapan itu benar- benar terwujud, sebagai wujud syukur para dalang ini menggelar pentas wayang purwa di dekat lokasi makam.

Baca Juga: Hasil Test PCR Keluar, Gibran Akui Kembali Terpapar Covid-19

Sedangkan sesajinya berupa jajanan pasar dengan menu utama buah Pisang setangkep (satu sisir) serta Ayam Ingkung. Sesaji itu digelar di depan makam.

Setelah melakukan umbul donga (ritual pemanjtan doa) sesaji menjadi santapan bersama dan pentas wayang bisa dimulai. Ada yang unik, ketika acara menyantap sesaji.

Bagi siapa saja yang hadir dan ditawari salah satu jenis sesaji, maka wajib menerima memakannya, jika bersedia menerima dan menyantapnya, maka akan mendapatkan kesejahteraan.

Baca Juga: Senyum Silvi, Bocah Disabilitas asal Sukoharjo Dapat Bantuan Kursi Roda dari Kapolres

“Jika menolak, mereka bakal sakit perut sepulang nonton wayang” Imbuh
Wardi yang dibenarkan sejumlah penonton Mitos tersebut sangat dipercaya sebagian besar yang hadir. Jadi bagi siapa saja yang sejak
awal tidak ingin mencicipi atau tidak ingin makan bagian dari menu sesaji tersebut, biasanya akan memilih untuk menjauh atau sedikit menyingkir dari arena syukuran.

Hal ini untuk menghindari agar tak ditawari makan dari pemimpin doa atau panitia syukuran.

Ki Ageng Banjaransari itu, salah satu keturunan dari Prabu Brawijaya V, penguasa terakhir Kerajaan Majapahit. Beliau berkelana hingga ke daerah selatan, karena desakan pengaruh beda keyakinan prajurit Kerajaan Demak. Perjalanan kelananya sampai wilayah Dusun Tenglik, Desa Watu Bonang, Sukoharjo, Jawa Tengah sampai meninggalnya dan akhirnya di
lokasi itulah dimakamkan. ***

Editor: Bramantyo

Tags

Terkini

Terpopuler