Rekomendasi Ide Ngabuburit Warga Sukoharjo: Hadiri Pasar Ramadhan dan Belajar Sejarah Masjid Darussalam

- 23 Maret 2023, 08:56 WIB
Ide ngabuburit warga Sukoharjo di pasar Ramadhan dan Masjid Darussalam
Ide ngabuburit warga Sukoharjo di pasar Ramadhan dan Masjid Darussalam /Laman jatengprov.go.id

BERITASUKOHARJO.com – Bulan suci Ramadhan 1444 H telah tiba, dan seluruh umat muslim diwajibkan untuk mulai melakukan ibadah puasa mulai 23 Maret 2023. Ada pula tradisi yang unik saat bulan Ramadhan tiba di Indonesia, yaitu salah satunya ngabuburit.

Ngabuburit ini ini merujuk pada berbagai kegiatan yang dilakukan menjelang waktu berbuka puasa, seperti membaca Al Quran, mengunjungi tempat wisata, berburu takjil, mendengarkan ceramah, dan sebagainya.

Pada kesempatan ini BeritaSukoharjo.com akan memberikan rekomendasi ide ngabuburit khusus warga Sukoharjo yaitu melalui kegiatan berburu takjil di pasar Ramadhan dan belajar sejarah Masjid Darussalam yang jadi saksi perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda.

Baca Juga: 3 Keutamaan dan Manfaat Membaca Surat Al Kahfi, serta Cara Mengamalkannya Setiap Hari Jumat

Dikutip melalui Instagram @sukoharjo_makmur pada 23 Maret 2023 bahwa akan diadakan agenda pasar Ramadhan ‘kreatif’ yang bertempat di sepanjang jalan mulai gapura KP. Kedunggudel (RT 02), Kelurahan Kenep sampai terus ke arah selatan.

Pasar Ramadhan ‘kreatif’ ini diselenggarakan oleh Kesatuan Remaja Aktif Kedunggudel RW 2. Pada agenda ini akan ada stand-stand khusus yang menjual aneka takjil dan lauk pauk untuk berbuka puasa. Adapun waktu pelaksanaannya yaitu mulai 23 Maret sampai 6 April 2023.

Oleh karena itu, warga Sukoharjo bisa melakukan ngabuburit sambil mencari takjil dengan menghadiri pasar Ramadhan ‘kreatif’ ini. Selain itu, di wilayah yang sama juga terdapat salah satu masjid bersejarah yaitu Masjid Darussalam yang bisa Anda kunjungi.

Baca Juga: Jadwal Adzan Magrib dan Jadwal Lengkap Sholat Lima Waktu Ramadhan Pertama di Yogyakarta, Kamis, 23 Maret 2023

Warga Sukoharjo bisa belajar sejarah di Masjid Darussalam ini yang sudah dibangun sejak tahun 1837. Pada area belakang masjid ini akan ditemukan sebuah makam milik Kiai Lombok yang merupakan seorang ulama yang berjasa membangun dan mendirikan bangunan Masjid Darussalam.

Selain itu, Masjid Darussalam yang berlokasi di Dusun Kedunggudel, Kelurahan Kenep ini merupakan saksi perjuangan dari Pangeran Diponegoro yang gigih melawan Belanda. Hal ini dibuktikan dengan adanya sebuah sumur yang tertutup kaca dan bertuliskan “Sumur Kyai Pleret”.

Adapun maksud dari ‘Kyai Pleret’ adalah perumpamaan untuk nama dapur tombak yang digunakan sebagai bentuk pengakuan terhadap kekuasaan dan kepemimpinan suatu tokoh di Jawa.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Yogyakarta Hari Kedua Ramadhan dan Jadwal Lengkap Sholat

Sumur ini pernah digunakan sebagai tempat untuk menyimpan harta perang dari Pakubuwana VI (PB VI) ke Pangeran Diponegoro. PB VI merupakan susuhunan Surakarta.

Meskipun wilayah perang Pangeran Diponegoro di Jawa tergolong luas yaitu hampir setengahnya, tetapi tempat ini menjadi saksi bukti dukungan dari Kasunanan Surakarta pada masa PB ke VI

Menurut sejarah, konon Masjid Darussalam ini pernah dihujani bom sebanyak 21 kanon, tetapi tidak ada satupun yang berhasil meledak dan membumihanguskan Kedunggudel.

Baca Juga: Cuma 5 Menit Langsung Jadi Takjil Buka Puasa atau Ide Jualan, Berikut Resep Puding Manis Bahan Ekonomis

Dari jejak sejarah dan bukti ditemukannya batu bara merah ukuran besar di dalam tanah, hal ini menandakan bahwa kampung dan peradaban yang ada di Kedunggudel ini sudah ada sejak zaman Majapahit.

Selain belajar sejarah di Masjid Darussalam, warga Sukoharjo juga bisa menjadikannya sebagai tempat ngabuburit sembari beribadah, seperti berziarah, membaca Al Quran, dan lain-lain.***

Editor: Francisca Adita Maya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x