Pandi mengatakan, bahwa proses pembuatan jenang tersebut dimulai dari sejak pagi hingga sore. Mula-mula ia memilih kelapa kurang lebih sejumlah 40 butir kelapa, kemudian mengelupasnya satu persatu dan berlanjut dengan memarut kelapa tersebut menggunakan mesin parut.
Setelah selesai, kemudian dimasaklah adonan kelapa, beras, beras ketan dan gula jawa tersebut dalam wajan tembaga yang besar.
Mengaduknya secara perlahan demi perlahan hingga matang dan tidak lengket membutuhkan waktu hingga empat sampai lima jam.
BeritaSukoharjo.com sempat mencoba mengaduk adonan yang dimasak
tersebut dengan kayu yang digunakan selama ini, dan terasa cukup berat mengaduk adonan jenang tersebut.
Namun, bagi pandi mengaduk adonan di wajan tersebut tidak begitu berat, mungkin karena telah terbiasa. Bagi Pandi, yang terberat dan terberat justru proses ketika mengelupas kelapa.
Baca Juga: Heboh Hepatitis Akut Anak Dikaitkan dengan Vaksinasi Covid 19, Ada hubungannya?
"Yang berat saat mengelupas kelapa, karena cukup banyak dan satu persatu mengelupasnya" kata Pandi kepada BeritaSukoharjo.com, Jumat 6 Mei 2022.
Sementara itu, Widya selaku pengelola mengatakan bahwa Jenang Dodol tersebut tanpa menggunakan pengawet, sehingga hanya bisa bertahan empat hari bila di diamkan di luar ruangan. Namun, bila dimasukkan ke dalam kulkas bisa bertahan hingga selama dua minggu.
Jenang Dodol tersebut merupakan usaha yang diwariskan dari neneknya yang telah membuat jenang sejak tahun 1970-an dan kini diwariskan kepadanya yang telah sejak kecil membantu neneknya membuat jenang.