Gubuk Tiwul Desa Ngerangan Laris Manis di Akhir Pekan

- 9 Oktober 2021, 22:05 WIB
Pengunjung sedang menikmati nasi tiwul di Dukuh Kenteng, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten
Pengunjung sedang menikmati nasi tiwul di Dukuh Kenteng, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto /

Baca Juga: Jawa Tengah Posisi Lima, Jawa Barat Unggul Sementara Klasemen PON XX 2021 Papua

Berdasar kandungan nutrisi tersebut, tiwul cocok bagi penderita diabetes sebagai makanan pokok pengganti nasi, karena kalorinya yang lebih rendah. Tiwul ternyata mengandung asam butirat yang dapat menghambat tumbuhnya kanker dalam tubuh.

Untuk melestarikan makanan tradisional tersebut, ibu-ibu PKK tingkat RT mendirikan Gubug Tiwul tersebut, untuk menampilkan potensi masing-masing kampung.

Kepala Desa Ngerangan, Sumarno, mengatakan, warga di desanya kini berlomba-lomba menampilkan potensinya masing-masing. Kemudian disepakati satu produk satu kampung.

Baca Juga: Sah, DPC PERADI Karanganyar Bakal Dipimpin Kadi Sukarna Setelah Menang Pemungutan Suara

"Kebetulan di Dukuh Kenteng ini potensinya adalah tiwul. Bahan bakunya dari ketela pohon," ujarnya Sumarno.

Dari potensi ini kemudian dikonsep bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan pemerintah desa dengan membuat Gubug Tiwul.

Menariknya, modal mendirikan Gubug Tiwul berasal dari dana RT setempat. Kemudian BUMDES bermitra dengan pemerintah desa memberikan tambahan modal.

Baca Juga: Gandeng Pasar Modal, OJK Gelar Vaksinasi Massal dan Bantuan Sosial di Karanganyar

"Gubug Tiwul berdiri baru satu tahun ini, untuk pemberdayaan masyarakat. Respon baik, pelanggan lumayan, apalagi pada Sabtu dan Minggu atau akhir pekan," tambah Sumarno.

Halaman:

Editor: Kinan Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah