Gerabah Tanah Liat Masih Bertahan di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten

- 14 September 2021, 07:00 WIB
Nenek Ponirah tetap bertahan menjadi pengrajin gerabah di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten
Nenek Ponirah tetap bertahan menjadi pengrajin gerabah di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto /

SUKOHARJOUPDATE - Memasuki Dukuh Bentangan, Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Jawa Tengah, kita akan disuguhi dengan pemandangan warga yang sedang beraktifitas membuat gerabah atau tembikar.

Di jalan kampung banyak dijumpai jerami kering dan tumpukan tanah liat, sebagai bahan baku untuk membuat tembikar ini.

Jerami digunakan para perajin untuk mengganjal gerabah satu sama lain, agar tidak retak bila sedang dipacking.

Baca Juga: Kesadaran Masyarakat Dapatkan Vaksin Tinggi, Luhut Sesalkan Ada 41 Juta Dosis Belum Disuntikkan

Untuk membuat gerabah ini, perajin menggunakan alat namanya perbot (alat untuk memutar), kain bekas untuk lap, dan serat biasanya dari bekas rem.

Bahan bakunya dari tanah liat. Para pengrajin membeli dari warga yang biasa memasok mereka.

Menurut salah satu warga yang sampai sekarang masih bertahan, Ponirah (50 tahun), awalnya di kampung ini semua adalah pengrajin gerabah.

Baca Juga: Cerita Unik, Vaksin Ditunggui Presiden Tukang Pande Besi Bernama Joko Widodo di Klaten Mengaku Tidak Bisa Tid

Di sini memang sentra kerajinan gerabah. Satu-satunya di Kecamatan Wonosari, Klaten. Disebabkan berbagai faktor, usaha warisan nenek moyang ini mulai berkurang peminatnya.

Halaman:

Editor: Kinan Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah