BERITASUKOHARJO.com - Saat ini Sukoharjo tengah ramai dibicarakan banyak orang setelah cuitan salah satu mahasiswa yang akan KKN di Sukoharjo. Mahasiswa tersebut mengira Sukoharjo adalah Kabupaten yang pelosok.
Sebagai informasi, Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan luas total 466,66 kilometer persegi yang terletak sekitar 10 kilometer dari Kota Surakarta.
Kabupaten Sukoharjo mendapatkan julukan sebagai Kota Jamu berbatasan dengan Surakarta di utara, Karanganyar di timur, Wonogiri dan Gunungkidul di selatan, serta Klaten dan Boyolali di barat.
Baca Juga: Kai EXO Bakal Mulai Wajib Militer Bulan Ini, Sebenarnya Masih Bisa Diundur Tidak?
Nah, agar kamu tidak mengira Sukoharjo adalah kabupaten yang pelosok. Maka, BeritaSukoharjo.com membagikan rangkuman mengenai sejarah Kabupaten Sukoharjo yang dilansir dari situs resmi sukoharjokab.go.id.
Sejarah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
Pada masa pendudukan Jepang, daerah Sukoharjo masuk ke dalam wilayah Karesidenan Surakarta, lebih tepatnya masuk wilayah Kabupaten Kutha Surakarta, di bawah pemerintah Kasunanan.
Pada masa itu, Sukoharjo hanyalah sebuah wilayah pinggiran yang dipimpin oleh seorang kepala pemerintahan yang disebut "Wedono".
Saat itu, Karesidenan Surakarta pernah dikenal dengan sebutan Daerah Istimewa yang dibagi menjadi Solo Ko (Kasunanan) dan mangkunegaran Ko (Mangkunegaran).
Untuk wilayah Mangkunegaran terdiri dari daerah Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, dan sebagian kota Solo. Sedangkan untuk wilayah Kasunanan terdiri dari daerah Kabupaten Sragen, Klaten, Boyolali, dan Kabupaten Kutha Surakarta.
Di tanggal 27 Mei 1946 secara de facto Kabupaten Karanganyar menyatakan melepaskan diri atau melakukan pemekaran dari pemerintahan Mangkunegaran. Diikuti Kabupaten Boyolali dan Sragen yang juga melepaskan diri dari pemerintahan Kasunanan.
Selanjutnya, Kabupaten Kutha Surakarta kemudian diputuskan untuk dipindahkan ke Sukoharjo. Tak lama berselang, muncul gerakan anti Swapraja yang berniat untuk membentuk pemerintah Kota Surakarta, lalu pada 16 Juni 1946 berdirilah Kota Surakarta.
Baca Juga: Viral! Tabungan Uang Rupiah Emisi 1998-1999, Apakah Masih Bisa Ditukarkan? Simak Faktanya Yuk
Tak lama berselang, wilayah Kasunanan dan Mangkunegaran resmi ditiadakan dan wilayah tersebut diubah menjadi Karesidenan Surakarta melalui penetapan Pemerintah Nomor 16/SD pada tanggal 15 Juli 1946.
Hal ini menandakan bahwa wilayah Karesidenan Surakarta terbaru meliputi Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri dan bekas wilayah Kasunanan yaitu Kabupaten Klaten, Boyolali, Sragen, dan Sukoharjo (Kawedanan Bekonang, Kartasura, dan Sukoharjo), ditambah Kotamadya Surakarta atau bekas wilayah-wilayah Mangkunegaran.
Munculnya peraturan baru tersebut mendorong para pemimpin masa lalu untuk membentuk sebuah kabupaten baru di luar Kota Surakarta. Kabupaten Sukoharjo yang baru terbentuk memiliki tiga kawedanan di bawahnya, yaitu Sukoharjo, Bekonang, dan Kartasura.
Baca Juga: Hati-Hati! Waspadalah dengan Penipuan Lelang Mengatasnamakan Bank Indonesia, Simak Di Sini
Kemudian, pada tanggal 15 Juli 1946 ditetapkan sebagai Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo, dan KRMT Soewarno Honggopati Tjitrohoepojo diangkat sebagai bupati pertamanya.
Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Sukoharjo Nomor 17 tahun 1986 juga menegaskan pengukuhan Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo.
Peraturan ini tertuang dalam SK Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1986 No. 188.3/480/1986. Undang-undangnya tertulis dalam Lembaran Daerah Kabupaten Dati II Sukoharjo No. 3 Tahun 1987 Seri D No.2 tanggal 9 Januari 1987.
Demikianlah, sejarah Kabupaten Sukoharjo. Semoga bermanfaat. ***