Diduga Salah Kontruksi, Atap Serambi Masjid Besar di Nguter Sukoharjo Runtuh

20 Oktober 2021, 15:55 WIB
Anggota Polres Sukoharjo membersihkan puing-puing atap masjid besar Al Furqon di Nguter Sukoharjo yang tiba - tiba runtuh /Humas Polres Sukoharjo

SUKOHARJOUPDATE – Dibangun tahun 2016, atap serambi Masjid Besar Al Furqon di Jalan Raya Sukoharjo-Wonogiri, tepatnya masuk Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tiba-tiba runtuh, Rabu 20 Oktober 2021 pagi.

Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa lantaran kondisi masjid sepi selepas digunakan sholat Subuh berjamaah. Bahkan pengurus masjid baru saja membersihkan serambi sebelum atapnya runtuh.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan yang langsung datang ke lokasi memimpin anggotanya membersihkan puing-puing reruntuhan menyampaikan, akan mendalami penyebabnya runtuhnya atap serambi masjid tersebut.

Baca Juga: HUT ke-57, Golkar Sukoharjo Ajak Kader Bersiap Dukung Airlangga Hartarto Nyapres 2024

"Dugaan sementara ambruknya bangunan (atap) itu karena kesalahan konstruksi. Dimana, baja ringan yang digunakan sebagai kerangka atap tidak mampu menahan beban genting yang ada di atasnya," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, jika dilihat dari kasat mata, baja ringan yang digunakan terlalu tipis dan mudah dibengkokkan, oleh karenanya tidak seimbang dengan berat genting.

"Padahal berat satu genting itu sekitar 2 kilogram. Artinya, dalam 1 meter persegi butuh 15 genting dengan kata lain bebannya bisa 30 kilogram lebih," papar Kapolres.

Baca Juga: PPKM Level 2,  Pengguna KRL Solo-Yogyakarta dan KA Prambanan Ekspres Meningkat 

Apakah dengan beban seberat itu, lanjut Kapolres, baja ringan mampu menahannya. Karena itu perlu pendalaman lebih lanjut berkaitan dengan konstruksi bangunan pada saat dibangun.

"Langkah awal kami adalah membantu membersihkan puing-puing reruntuhan dan tentunya akan menerjunkan petugas melakukan penyelidikan. Apakah memang benar ada kesalahan konstruki dalam pembangunan," tegas Kapolres.

Sementara, Camat Nguter, Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Sukoharjo agar dilakukan pengecekan.

Baca Juga: Jalin Kerjasama Internasional, UMS Teken MoU dengan Universitas Malaysia Perlis

“Atap bangunan masjid akan dicek apakah layak atau tidak. Jika ternyata rawan ambrol maka masjid ditutup sementara. Kami tak ingin mengambil risiko jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” pungkasnya.***

 

Editor: Nanang Sapto Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler