Namun nasib berkata lain, dalam perjalanan karirnya, ia terpengaruh oleh ideologi PKI, dan dekat dengan tokoh-tokoh PKI.
Hingga akhirnya Untung pun terlibat sebagai salah satu tokoh utama dalam Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI.
Ia bahkan diangkat menjadi Ketua Dewan Revolusi dan pimpinan G30S/PKI yang menculik dan membunuh para jendral, yang belakangan dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.
Karena bukti-bukti keterlibatannya tersebut ia pun dituding menjadi dalang gerakan 30 September yang disebut juga sebagai upaya kudeta yang gagal.
Setelah peristiwa G30S PKI meletus dan gagal dalam operasinya, Untung pun menjadi buronan paling dicari.
Dia justru tertangkap secara tak sengaja oleh dua anggota TNI Angkatan Darat di Brebes saat diteriaki copet oleh warga, karena terlihat panik dan meloncat dari bus saat ada pemeriksaan TNI.
Setelah mengalami pemeriksaan di markas Polisi Militer Tegal barulah diketahui identitas aslinya.
Setelah melalui sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (MAHMILUB), Untung pun dijatuhi hukuman mati pada 6 Maret 1966.