Cerita Sang Satyawan, Kisah Klasik dari Masa Jawa Kuno

- 29 Agustus 2022, 18:11 WIB
Cerita Sang Satyawan ditemukan di Candi di Penataran Jawa Timur.  Cerita Sang Satyawan ini dipahatkan di relief di dinding candi.
Cerita Sang Satyawan ditemukan di Candi di Penataran Jawa Timur. Cerita Sang Satyawan ini dipahatkan di relief di dinding candi. /YouTube sri wisnu

 

BERITASUKOHARJO.com - Cerita Sang Satyawan ditemukan di Candi Penataran Jawa Timur. Cerita Sang Satyawan ini dipahatkan di relief di dinding candi.  

Berbeda dengan cerita Panji, cerita Sang Satyawan ini kurang populer.

Cerita ini tidak menjadi inspirasi untuk menulis cerita lain. Tidak juga menjadi dasar untuk seni lain seperti teater dll. Jadi tidak ada pentas wayang dengan cerita sang Satyawan ini.

Bagaimana alur cerita Sang Satyawan ini? Mari kita simak.

Konon di jaman dahulu kala ada seorang warga kahyangan yang bernama Sang Satyawan. Dia seorang yang sangat rajin bekerja dan sangat setia dengan pekerjaannya.

Baca Juga: Masak Ati Ampela Menjadi Resep Tumis Sederhana Ini, Bikin Nasi Cepat Habis

Suatu hari Sang Satyawan berkelana ke dunia dan bertemu dengan raja Sri Jayati dari kerajaan Puspa Tan Alum. Istananya bernama istana Kerta Nirmala.

Dia lalu bekerja pada sang raja. Karena pekerjaannya bagus sang raja sangat suka dengan Sang Satryawan. Maka dia lalu dinikahkan dengan putrinya yang bernama Suwistri.

Setelah beberapa lama tinggal di istana Satyawan ingin bertapa. Dia lalu meninggalkan istrinya untuk menyepi dan bertapa. 

Sang istri awalnya bersedia tapi setelah beberapa waktu dia rindu dengan suaminya. Maka Suwistri lalu mencari Satyawan ke pertapaan di hutan sunyi.

Mengetahui istrinya datang Satyawan lalu mengubah dirinya menjadi ular dan harimau galak. Tapi Suwistri tidak takut karena dia sudah tahu.

Baca Juga: Punya Tahu dan Daun Kemangi, Coba Olah Resep Menu Sederhana dan Murah Meriah Ini, Rasanya Enak Bikin Nagih

Ditemani sang istri Satyawan mengelola pertapaannya menjadi sebuah tempat yang asri, indah dan nyaman dihuni. Mereka kerasan bertapa dalam kesunyian. Satyawan lalu berganti nama menjadi Cilimurti.

Setiap hari Satyawan dengan tekun mendidik istrinya dengan ilmu ilmu kerohanian.  Suwisni adalah seorang wanita yang cerdas sehingga dia dengan cepat mampu menyerap semua ilmu yang diberikan suaminya.

Saking pesatnya kemajuan ilmunya maka pada suatu hari mereka menjadi satu. Ternyata kemudian Satyawan ini adalah Sang Hyang Wenang.

Sementara itu di kerajaan Puspa Tan Alum, di istana  Kerta Nirmala raja Sri Jayati sudah rindu dengan anaknya.

Dia ingin menengok anaknya yang sudah menikah dengan Satyawan. Maka pada suatu hari Sri Jayati bersama istrinya yang bernama Dewayani pergi ke kediaman Satyawan dan Suwisni.

Baca Juga: 3 Penyebab Umum Bolu Kering atau Seret dan Tips agar Bolu Lembut dan Tidak Seret, Pemula Wajib Simak!

Sampai di sana mereka terkejut dan sekaligus bahagia ketika mengetahui bahwa anaknya Suwisni sudah menjadi satu dengan Sang Hyang Wenang.  Mereka tentu bahagia karena itu artinya anaknya sudah mencapai derajat yang tinggi.

Selain melepas rindu kemudian Sang Hyang Wenang juga memberikan banyak sekali ajaran ajaran kebatinan dan spiritual kepada raja Sri Jayati dan Dewayani. M

ereka berdua menerima dengan sepenuh hati. Dan karena keduanya juga orang orang cerdas dan berbakat maka keduanya juga mengalami kemajuan sangat pesat.

Oleh karena itu Sang Hyang wenang lalu memerintahkan raja Sri Jayati dan Dewayani untuk bertapa di gunung Meru.

Sang raja diperintahkan bertapa di bagian timur sedangkan Dewayani di bagian timur.  Dengan senang hati mereka berdua menjalaninya.

Itulah cerita Sang Satyawan secara ringkas. ***

Editor: Klara Delviyana

Sumber: jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x