Sang istri awalnya bersedia tapi setelah beberapa waktu dia rindu dengan suaminya. Maka Suwistri lalu mencari Satyawan ke pertapaan di hutan sunyi.
Mengetahui istrinya datang Satyawan lalu mengubah dirinya menjadi ular dan harimau galak. Tapi Suwistri tidak takut karena dia sudah tahu.
Ditemani sang istri Satyawan mengelola pertapaannya menjadi sebuah tempat yang asri, indah dan nyaman dihuni. Mereka kerasan bertapa dalam kesunyian. Satyawan lalu berganti nama menjadi Cilimurti.
Setiap hari Satyawan dengan tekun mendidik istrinya dengan ilmu ilmu kerohanian. Suwisni adalah seorang wanita yang cerdas sehingga dia dengan cepat mampu menyerap semua ilmu yang diberikan suaminya.
Saking pesatnya kemajuan ilmunya maka pada suatu hari mereka menjadi satu. Ternyata kemudian Satyawan ini adalah Sang Hyang Wenang.
Sementara itu di kerajaan Puspa Tan Alum, di istana Kerta Nirmala raja Sri Jayati sudah rindu dengan anaknya.
Dia ingin menengok anaknya yang sudah menikah dengan Satyawan. Maka pada suatu hari Sri Jayati bersama istrinya yang bernama Dewayani pergi ke kediaman Satyawan dan Suwisni.
Sampai di sana mereka terkejut dan sekaligus bahagia ketika mengetahui bahwa anaknya Suwisni sudah menjadi satu dengan Sang Hyang Wenang. Mereka tentu bahagia karena itu artinya anaknya sudah mencapai derajat yang tinggi.