Gusti Nurul berangkat ke Negeri Belanda dengan menaiki kapal laut selama satu bulan. Di sana KPGAA Mangku Negoro VII, GKR Tmur dan Gusti Nurul mendapat sambutan hangat dan kehormatan.
Pada hari H nya Gusti Nurul membawakan sebuah tarian Jawa dengan sangat indah, luwes dan memikat. Hebatnya lagi pertunjukan itu diiringi musik gamelan yang disiarkan langsung dari Surakarta melalui radio Solosche Radio Vereeniging.
Dengan konsisi yang berbeda dari biasanya Gusti Nurul mampu membawakan tarian itu dengan sukses. Meskipun tanpa musik langsung.
Kesuksesan itu melambungkan namanya sebagai penari Jawa yang piawai. Bahkan sebuah majalah berita foto dari Amerika yang bernama Life memuat fotonya ketika menari di Negeri Belanda.
Majalah Life ini memang sebuah majalah berita foto yang beda dari majalah berita lainnya. Fotonya ketika menari di istana belanda dimuat di majalah Life (sudah tamat) edisi 25 januari 1937.
Baca Juga: Resep Risol Mayo Margo yang Lagi Viral di TikTok, Ini Rahasianya
Ratu Belanda memberi julukan kepada Gusti Nurul sebagai Bloem van Mangkunegaran karena kecantikan dan kecerdasannya. Artinya adalah bunga dari Mangkunegaran.
Karena kecantikannya dan kecerdasannya itu konon banyak petinggi yang jatuh hati dan ingin menikahi Gusti Nurul.
Akhirnya Gusti Nurul memilih menikah dengan Surjo Sujarso yang masih kerabat Mangkunegaran juga, pada 4 maret 1951. Dia adalah seorang kolonel TNI AD yang bertugas di Bandung.