Mengenal Falsafah Budaya Masyarakat Minangkabau, Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah

- 20 Mei 2022, 18:46 WIB
ilustrasi: falsafah budaya masyarakat Minangkabau dalam Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah
ilustrasi: falsafah budaya masyarakat Minangkabau dalam Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah /Pixabay.xom/realyusra

BERITASUKOHARJO.com - Akhir-akhir ini sedang ramai topik makanan khas Padang non-halal yang dianggap menyalahi falsafah budaya masyarakat Minangkabau.

Falsafah budaya masyarakat Minangkabau tersebut berbunyi, “Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah” yang sangat dipegang erat oleh mereka.

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari sumbarprov.gov.id, falsafah budaya masyarakat Minangkabau secara umum memiliki artian menjadikan Islam sebagai landasan utama dalam tata pola perilaku dalam nilai-nilai kehidupan.

Baca Juga: Atasi Kecanduan, Kini TikTok Luncurkan Fitur Terbaru untuk Atur Waktu Penggunaan

Di Sumatra Barat, "Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah" dijadikan kerangka kehidupan sosial baik horizontal - vertikal maupun horizontal - horizontal.

Menurut Kepala BKKP Nagari Adat Alam Minangkabau, Yulfian Azrial, artian horizontal - vertikal adalah dengan sang Mahapencipta yaitu Allah SWT.

Sedangkan artian horizontal - horizontal adalah antar sesama manusia atau dengan makhluk lain di alam semesta.

Mengutip lajnah.kemenag.go.id, "Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah"  dipopulerkan oleh “Kaum Tuo” Syekh Sulaiman Arrasuli, karena dahulu terjadi benturan dengan “Kaum Mudo”.

Baca Juga: Jenazah Eril Tiba di Tanah Air, selama 17 Jam Perjalanan, Berikut Ungkapan Ridwan Kamil

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Kemenag sumbarprov.go.id Nagari Andaleh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x