BERITASUKOHARJO.com - Hari Raya Lebaran tak dimungkiri sangat identik dengan beragam kue khasnya.
Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya dalam kue-kue Lebaran tersebut, terdapat makna toleransi.
Kue-kue Lebaran yang dimaksud, misalnya kue-kue kering semacam nastar, kastengel, lidah kucing, dan putri salju.
Adapun hal tersebut disampaikan oleh Fadly Rahman, seorang sejarawan kuliner dari Universitas Padjadjaran.
Katanya, kue-kue tersebut awal mula dikenalnya, yaitu pada masa kolonial ketika terjadinya pertukaran hantaran dari keluarga Eropa untuk keluarga priyayi yang merayakan hari Lebaran.
Tak heran, kue-kue tersebut juga menjadi kudapan yang tak asing lagi untuk dihidangkan pada hari-hari perayaan umat Nasrani.
"Kue-kue kering ini disajikan ketika keluarga-keluarga priyayi merayakan Lebaran dan di sini juga ada hantar-menghantar ketika Lebaran," kata Fadly.
Baca Juga: Inilah Daftar Harga Tiket Masuk ke Kawasan Tempat Wisata Pangandaran Terbaru di Bulan Mei