12 Kata Mutiara Jawa yang Indah dan Penuh Makna

12 Juni 2022, 19:03 WIB
Berikut ini paparan duabelas peribahasa Jawa yang sangat bermanfaat untuk membentuk watak yang baik. /Heriyanto Retno/

BERITASUKOHARJO.com - Bahasa Jawa sangat kaya dengan peribahasa. Banyak sekali peribahasa atau kata mutiara dalam bahasa Jawa yang masih hidup di masyarakat. Peribahasa Jawa itu mengandung nilai yang adiluhung.

Maka ada baiknya peribahasa Jawa itu disebar luaskan agar semua orang mendapatkan manfaatnya. Berikut ini duabelas peribahasa Jawa yang indah dan penuh makna.

1.Mikul duwur mendem jeru. Secara harafiah artinya memikul tinggi dan mengubur dalam dalam.

Maksudnya anak harus menghormati kedua orang tuanya. Anak harus menjunjung nama baik orang tuanya dan menyembunyikan kelemahannya.

Baca Juga: 8 Lagu yang Mengguncang Dunia K-Pop, Beberapa dari Idol Top

2.Ing ngarso sung tulodo. Artinya secara harafiah di depan memberi contoh. Maksudnya orang tua, pemimpin dan guru harus mampu memberi contoh kepada anaknya, bawahannya dan muridnya.

3.Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah memberi semangat. Maksudnya pemimpin, guru, orang tua harus mampu memberi semangat atau memotivasi anaknya, anak buahnya dan muridnya.

4.Tut wuri handayani. Artinya di belakang mengawasi. Maksudnya pemimpin, guru dan orang tua harus memberi kepercayaan atau mendelegasikan kewenangan kepada anak, anak buah dan muridnya. Dia memantau saja.

Baca Juga: Resep Nasi Bakar Cumi Sambal Hijau

5.Cedak kebo gupak. Arti hrafiahnya dekat dengan kerbau yang sedang berendam di air lumpur akan terkena kotoran. Maksudnya bergaul dengan orang jahat akan tertular jahat.

6.Dikena iwake ojo butek banyune. Artinya secara harafiah ikannya didapat tapi airnya tidak keruh. Maksudnya tujuan tercapai tanpa menyebabkan keonaran.

7.Manuk mencok dudu pencokane. Artinya secara harafiah burung bertengger bukan di tempat yang seharusnynya. Maksudnya segala sesuatu yang mencurigakn harus dihadapi dengan hati hati.

Baca Juga: Inilah Peringkat 30 Besar Reputasi Girl Group Bulan Juni 2022, BLACKPINK Tetap Nomor Satu

8.Diwenehi ati ngrogoh rempelo. Artinya diberi hati meminta ampela. Maksudnya orang yang sudah diberi kelonggaran minta lebih lagi.

9.Berbudi bawa leksana. Kata pertama itu sejatinya da kata terpisah. Jadi sebenarnya ber budi bukan berbudi. Jadi beda dengan bahasa Indonesia berbudi.

Artinya budinya tinggi sekali. Bawa leksana artinya melaksanakan tindakan. Jadi maksudnya orang yang berhati besar. Apa yang diucapkan dilaksanakan. Jadi ucapannya dan tindakannya sama. Tidak hanya omong tapi tindakannya berbeda.

10.Gajah Alingan suket teki. Arti harafiahnya gajah yang ditutupi rumput yang namanya teki. Suket teki adalah rumput kecil. Peribahasa inni menggambarkan orang yang suka pura pura. Lahir dan batinnya beda.

Baca Juga: 5 Selebriti Korea dengan Pemasukan Banyak dari Iklan, Salah Satunya Song Hye Kyo

11.Jembar segarane. Artinya luas samudranya. Maksudnya luas hatinya. Ini gambaran orang yang sabar, tidak mudah marah, mudah memaafkan kesalahan orang lain.’

12.Kacang mangsa ninggal lanjaran. Artinya kacang tidak lepas daritangkainya. Maksudnya watak anak tidak akan jauh beda dengan watak orang tuanya.

Itulah duabelas peribahasa Jawa yang indah dan penuh makna.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Buku Peribahasa Sebagai Cerminan Watak, Sifat dan Perilaku

Tags

Terkini

Terpopuler