Ini Langkah Dinkes Surabaya Pasca Ditemukan 1 Kasus Omicron

- 6 Januari 2022, 09:13 WIB
Pasca Ditemukan 1 Kasus Omicron, Dinkes Surabaya Terapkan Sejumlah Sistem Surveilans
Pasca Ditemukan 1 Kasus Omicron, Dinkes Surabaya Terapkan Sejumlah Sistem Surveilans /Zona Surabaya Raya/

SUKOHARJOUPDATE - Kasus Covid-19 varian Omicron yang terkonfirmasi di Kota Surabaya terdapat 1 kasus. Kasus tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang keluar pada tanggal 2 Januari 2022.

Sedangkan 1 kasus positif RT-PCR yang merupakan kontak erat pasien Omicron, masih berstatus Probabel Omicron. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF) yang keluar pada tanggal 4 Januari 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menyatakan pasien Omicron saat ini sedang menjalani isolasi di rumah sakit dengan kondisi baik dan bergejala ringan. Sedangkan kasus probabel Omicron, juga menjalani isolasi di RS dan kondisinya baik dan tidak bergejala.

Baca Juga: Ribuan Tas Paket Berisi Beras Bergambar Puan Maharani Dibagikan Pada Warga Solo, Apa Tujuannya?

Pasca ditemukannya kasus Omicron di Kota Surabaya, Dinkes melakukan tracing secara intensif dan massif serta konsisten dengan melibatkan sejumlah pihak.

"Mulai dari Puskesmas, RS, Satgas Covid-19 di wilayah serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang memfasilitasi koordinasi dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ungkap Nanik, Rabu 5 Januari 2022.

Selain itu, Dinkes Surabaya juga menerapkan sejumlah sistem surveilans untuk mencegah penyebaran kasus tersebut. Antara lain, membuat Surat Edaran kepada Direktur Rumah Sakit dan Puskesmas se-Kota Surabaya tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron. Lalu, upaya penemuan secara aktif kasus COVID-19 di OPD/Instansi, Kelurahan, Kecamatan, Pertokoan, Mall dan Sekolah.

Baca Juga: FX Rudy Pastikan Ganjar Siap Bagikan Tas Bergambar Puan Maharani Berisi Paket Beras

"Kasus positif COVID-19 yang ditemukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan mengirim sampel untuk diperiksa dengan metode SGTF (S Gene Target Failure) yang dikirim ke BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Surabaya dan WGS yang dikirim ke ITD (Institute of Tropical Disease) UNAIR," tambahnya.

Halaman:

Editor: Bramantyo

Sumber: Humas Pemkot Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah